Setiana, Sahabat Setiana. " Selamat Ulang Tahun Paroki Cilincing - Gereja Salib Suci "

Setiana, Sahabat Setiana.

” Selamat Ulang Tahun Paroki Cilincing – Gereja Salib Suci “

Koranjokowi.com, Jakarta II :

Pada hari Minggu, tanggal 17 September 2023 bertepatan dengan puncak perayaan HUT Paroki Cilincing – Gereja Sali Suci ini diawali dengan Misa Hut Paroki yang bersamaan dengan pemberian Sakramen Krisma bagi umat yang telah menyelesaikan masa persiapan untuk menerima Sakramen Krisma tersebut. Kegiatan Misa pada pagi hari ini di hadiri kurang lebih 1500 umat di Paroki Cilincing tersebut.

Setelah berakhirnya Misa tersebut maka di mulailah acara pesta rakyat, yang di awali tradisi budaya betawi palang pintu, yang di awali dengan petasan yang luar biasa suaranya yang membuat semuat perhatian tertuju ke acara tersebut.

Singkat cerita penulis yang kebetulan juga tim ‘Sahabat Setiana’ hadir disana bersama Ibu Setiana yang merupakan caleg DPRD Dki Jakarta dari Dapil 2. Atas undangan dari kawan kawan disana.

Ibu setiana di sambut dengan suasana tangan terbuka dan kekeluargaan oleh para tokoh dan juga pengurus , diantaranya pak Andre, pak Bastian, pak Yakob, pak Edi, ibu Rina dan Romo juga bertemu dengan ibu Setiana, suasana yang akrab memuat cair dalam setiap perkenalan dengan sekian banyak umat yang hadir yang tentunya tidak dapat dingat oleh saya sebagai penulis.

Satu yang dapat saya ambil kesimpulannya, bahwa ibu Setiana sudah di kenal disana, dan yang paling penting mereka mau membatu usaha dan kerja ibu Setiana menuju anggota dewan nantinya.

Akhirnya ibu Setiana dan saya sebagai Dewan Redaksi Koranjokowi.com, Sekjen Ganjar Pranowo Center khususnya sebagai ‘Sahabat Setiana’ mengucapkan selamat ulang tahun untuk Paroki Cilincing – Gereja Salib Suci, semoga kedepannya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi umat dan masyarakat di sekitarnya.

Untuk semua umat, panitia pengurus dan Romo yang telah menerima ibu Setiana, kami ucapkan banyak terima kasih, dan selamat atas suksesnya acara tersebut.

Sahabat Setiana,

Kita diajak untuk mengasihi sesama dengan kualitas kasih yang total, utuh, kepada sesama sebagaimana Dia mengasihi kita. Mengasihi berarti selalu memikirkan, merasakan dan melakukan yang baik kepada orang lain. Mengasihi dalam konteks yang sederhana adalah memperlakukan sesama sebagai makhluk yang bermartabat. Mengasihi berarti juga adalah murah hati dalam berbagi; entah itu berbagi waktu, tenaga, pikiran, doa dan dukungan, pengampunan dan kehadiran kita bagi sesama yang membutuhkan terutama mereka yang sakit dan menderita yang tidak sanggup untuk membalas apa yang kita berikan kepada mereka.

Sebab kasih tidak cukup hanya diucapkan sebagai teori abstrak yang tidak berwujud melainkan sampai pada aspek praksis yang nyata. Kasih yang sejati tidak menuntut balasan, tidak mengharapkan pujian dan penghargaan. Barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, bagaimana mungkin dia mengasihi Allah yang tidak kelihatan oleh mata manusia? Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Tuhan, tambahkan kasihku agar aku mampu mengasihi Engkau dan sesamaku. Amin

(Red-01/Jimmy/Rahma=Foto.ist)