PRABOWO-GIBRAN, SMAN 53  & NASIB BANJIR KANAL TIMUR 2024-2029

PRABOWO-GIBRAN, SMAN 53  & NASIB BANJIR KANAL TIMUR 2024-2029

Koranjokowi.com, OPINi:

Konsep Kanal Banjir muncul akibat seringnya Batavia mengalami banjir. Tahun 1911, Departemen Burgelijke Openbare Werken (BOW), cikal bakal Departemen Pekerjaan Umum, menunjuk van Breen sebagai Ketua Tim Penyusun Rencana Pencegahan Banjir. Selain itu, BOW juga melakukan pekerjaan lain yang menyangkut ilmu bangunan air dan membuat pembuangan air untuk kepentingan umum.

undefined

Konsep awal Kanal Banjir tersebut adalah mengalirkan air dari Barat ke Utara Jakarta, melalui  Manggarai dan Muara angke ini kemudian disebut BANJIR KANAL BARAT (BKB). Kemudian tahun 2003 muncul program BANJIR KANAL TIMUR (BKT)  untuk  mengendalikan banjir di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Ke-2 kanal tersebut adalah salah satu upaya pengendalian banjir Jakarta di samping pembuatan waduk dan penempatan pompa pada daerah-daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut. Oh ya program ke-2 kanal ini mau tidak mau diakui memang buah pikir dari Presiden Ir H Sukarno dimana  11 Februari 1965  lalu beliau membentuk Komando Proyek Pengendalian Banjir Jakarta Raya (Kopro Banjir) untuk mencegah dan mengendalikan banjir di Jakarta melalui program penanganan jangka pendek dan menyusun perencanaan sistem drainase jangka panjang, baik yang sisi barat & Timur Jakarta dan kota kota penyangganya.  Dan menunjuk Dr. (H.C.) Ir. Suyono Sosrodarsono , Direktur Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik sebagai Ketua pelaksana

BANJIR KANAL TIMUR 

Pembangunan BKT itu disertai 1000 ceritera ‘aneh, check it dot !

1.Masterplannya sebetulnya sudah ada sejak thn.1973, Kendala saat itu adalah tidak tersedianya dana yang cukup untuk membiayai proyek BKT. Maka terjangan banjir dari Kali Ciliwung, Kali Cililitan, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung  demikian dahsyat dan tiada solusi.

2,Panjang BKT dan  tangkapan air (catchment area) -nya > 207 Km (20.700 Ha) sebagaimana Perda Prov.DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2010 Provinsi DKI Jakarta.

3.BKT  melintasi 13 kelurahan (2 kelurahan di Jakarta Utara dan 11 kelurahan di Jakarta Timur) dengan panjang 23,5 kilometer. Total biaya pembangunannya Rp 4,9 triliun, terdiri dari biaya pembebasan tanah Rp 2,4 triliun (diambil dari APBD DKI Jakarta) dan biaya konstruksi Rp 2,5 triliun dari dana APBN Departemen Pekerjaan Umum.

4.Luas lahan BKT yang dibebaskan >  405,28  Ha yang terdiri dari 147,9 hektare di Jakarta Utara dan 257,3 hektare di Jakarta Timur. Pembebasan tanah disana cukup alot dan berbelit-belit karena banyak pihak yang bermain; mafia tanah, dsb sehingga banjir di timur pun tetap ada bahkan meluas dikala musim hujan

5.Sejak kampanye Gub.DKI Jakarta th.2012, pasangan Jokowi-Ahok  ‘mengawal keras’ atas anggaran BKT > Rp 4,9 triliun,  yang 52% atau sekitar Rp 2,6 triliun berasal dari APBD DKI, sisanya dari APBN sebesar Rp 2,3 triliun. Jokowi-AHok pun mengkritisi kinerja Gub.Fauzi Bowo dan jajarannya soal pembebasan lahan kepada masyarakat terkait.  Jokowi-Ahok mempertanyakan APBD DKI di masa kepemimpinan pak Fauzi  selama 5 tahun ini yang Rp 140 triliun sudah jadi apa?, “BKT itu milik pusat, bukan daerah.  Busway? Itu miliknya Pak Sutiyoso. Lah yang Rp 140 triliun itu ke mana. Ada yang harus dikoreksi dalam tata kelola anggaran BKT,” kata Jokowi -Ahok   saat  visi misi cagub DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Minggu (24/6).

6.Saat menjabat sebagai Presiden , Jokowi di tahun 2015 lalu  mendorong PUPR  dan Gub.Jakarta saat itu (Ahok) segera merampungkan pengeboran Sodetan Kali Ciliwung (SKC)  ke BKT yang basecamp nya di sekitar Kel. Kebon Nanas, Kec. Jatinegara,Jaktim. Hingga diresmikannya Juli 2023 lalu.

WIKA

7.Juli 2023 lalu Presiden Jokowi meminta PUPR mempercepat  SKC dari  realisasi  17 Km menuju target  33 Km di tahun 2024 sebagai tahap-1  ini sehingga fungsi BKT dan SKC benar benar maksimal dan dirasakan manfaatnya masyarakat.Apalagi anggarannya cukup besar yaitu sekitar Rp.1,1 triliun hingga tahun 2029 mendatang yang akan dilengkapi dengan 2 terowongan  besar

Teman teman saat Pilpres 2014 lalu, di DKI Jakarta  suara Jokowi – JK menang atas pasangan Prabowo-Hatta dengan  46,9% suara dari DPT >  5.387.958. Namun di Jaktim suara Jokowi kalah karena hanya mencapai 716.631 suara (46%) dari 1,54 juta DPT sedangkan Prabowo-Hatta: 827.874 (53,6%), juga sat Pilpres 2019, suara Jokowi-Maruf  kalah juga di Jaktim , yaitu hanya >857.940 suara dan pasangan  Prabowo-Sandiaga >  987.607 suara.

APAKAH KEMUDIAN JOKOWI TIDAK MAU MEMBANGUN JAKTIM TERMASUK BKT & SKC ITU?,

DISITULAH KENEGARAWANANNYA DAN INI LAYAK DICONTOH PRABOWO-GIBRAN YAD.

Bagaimana dengan Pilpres 2024?,

Di Jaktim yang menang Anies-Muhaimin: 529.927 suara ( 44,6%),

Prabowo-Gibran: 480.368 suara (40,43%)

dan Ganjar-Mahfud: 177.972 suara atau 14,98%

APAKAH NANTI PRABOWO-GIBRAN JADI MALAS BEKERJA DI JAKTIM?

KITA JAGA !

Hasil hitung cepat Pilpres 2024 menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

ALUMNI SMA53 & TANAM 1000 POHON DI BKT TAHUN 2010

Teman teman, Just Remind : Saat ditanya apa ide dalam rangka HUT Ke-2  Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBA) SMAN 53 Jakarta Timur oleh Ketum (saat itu) Maydin RH.Sijabat SE MM. Saya hanya menjawab “Tanam 1000 pohon di BKT”,  saya pun diminta turun ke Jakarta oleh Bang Maydin (panggilan akrab saya) untuk   ‘mengurus’ ini sejak dari konsep dsb karena memang saya  tinggal di Bandung saat itu, pastinya diawal konsep ini banyak yang ‘mengernyitkan dahi’ mungkin ada juga yang beranggapan acara ini norak dsb. Seiring waktu , saat itu saya dibantu 2 korlap: Aloysius Wibowo 5382 , alm.Ratu 5389, para kord.angkatan dan panitia lainnya.

Kemudian semua berjalan lancar hingga H-Day, Minggu Tgl. 30 Mei 2010 yang juga dihadiri oleh DR.H.Zulkifli Hasan (Pembina IKBA53 & Menhut RI) , Pejabat BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane), pejabat Pemkot  Jaktim, dan hampir 600-an alumni hadir saat itu

Kini usia 1000 pohon itu sudah lebih dari 14 tahun (210-2024), pastinya banyak manfaat yang telah diberikan untuk bumi  dan sekitarnya ; Menahan polusi udara, memberikan kehidupan bagi unggas, PKL , penyuka jogging/OR dsb. Bahkan akan ada terus restribusi yang dihasilkan dari para PKL dsb yang masuk ke pemerintah terkait. Maka hitungannya sederhana saja jika setiap hari menghasilkan restribusi Rp.500.000 x 14 tahun (2010-2024; 5.110 hari) = Rp. 2,5 miliar. Tanpa disadari,  Itu nilai materi yang kita ikut andil untuk APBN hingga bumi ini berhenti berputar yad. Alhamdulillahirail’alamin.

Jika kita pernah melakukan hal hal kecil seperti itu yang kemudian membesar dan menjadikan ‘role-model’ gerakan alumni sekolah lain sesudahnya, banggalah karena kita pernah terdepan di BKT  tentang itu. Benar kata pesan alm.nenek, ‘jadilah orang kecil dengan gagasan gagasan besar. ‘Ah nenek.

ATAS HAL INI MARI KITA KAWAL PEMERINTAHAN PRABOWO – GIBRAN THN.2024-2029 KHUSUSNYA BAGAIMANA KITA IKUT BERTANGGUNG-JAWAB ATAS PENANGANAN  BANJIR KANAL TIMUR DAN SODETAN KALI CILIWUNG, KALAU PUN SAYA & BANG MAYDIN YANG JUGA DEWAN REDAKSI INI  KTP-NYA DARI JAWA BARAT.

‘Wkwkwkwkw…Gaskeun !

(Red-01/Foto.ist)

 

 

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
Tentang Koran Jokowi 4117 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan