Melawan Lupa (174),
“Letjen M.Jasin Tempeleng Keluarga Suharto?”
Koranjokowi.com, TNI/Polri :
Salah satu sosok TNI yang menjadi idola saya adalah alm.Letjen TNI Purn Mochamad Jasin , yang sebelum wafatnya tgl.7 April 2013 lalu (91 thn) adalah Wakasad TNI. Sebelumnya, Mochamad Jasin menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) VIII/Brawijaya dari tahun 1967-1970. Sewaktu menjabat Pangdam I/Iskandar Muda di Aceh pada tahun 1960-1963, Jasin berperanan besar dalam menciptakan perdamaian antara Pemerintah RI dengan DI/TII di bawah pimpinan Teungku Daud Beureu’eh
Suatu hari di tahun 1973, Letnan Jenderal M. Jasin mengantarkan anak perempuannya ke Bandara Kemayoran. Anak perempuan Jasin itu hendak pergi ke London untuk memperdalam bahasa Inggris. Tapi si anak belum berpengalaman pergi ke luar negeri. Kebetulan, Brigadir Jenderal Bustanil Arifin – saat itu Kabulog RI, akan terbang dengan pesawat yang sama. Jasin tampaknya merasa lega. Ia pun meminta tolong Bustanil agar putrinya dibimbing. Tapi apa yang terjadi , Ketika anak perempuan Jasin tiba di London, ia menulis surat kepada ayahnya bahwa selama dalam penerbangan Bustanil Arifin telah berbuat kurang ajar padanya. Terbayang bagaimana dada Yasin seakan meledak.
Kemudian dia berkirim surat kepada Presiden Soeharto, Jenderal Panggabean, dan Jenderal Soemitro yang isinya mengenai hal tersebut. Namun upaya itu tidak digubris Suharto, Pangabean dan Soemitro pun tidak mampu melakukan apa-apa. Mengapa Mereka diam?, Bustanil adalah suami dari Raden Ayu Soehardini, yang masih kerabat dengan Raden Ayu Siti Hartinah Soeharto (Ibu Tien).
Secara kepangkatan Bustamil 3 grade dibawah Jasin, hingga suatu waktu Pangabean dan Soemitro nekat juga memanggil Bustanil agar menemui saya, apa yang terjadi , saat dia tiba dirumah Jasin , ajudannya langsung memukuli Bustanil hingga bonyok. Kalau pun Jasin kaget dia tetap melerai dan minta maaf dan siap dituntut jika Bustanil melaporkan ke Suharto. “Kamu benar-benar kurang ajar! Amanah saya, istri saya, sebagai orang-orang yang sepatutnya kamu hormati, kok sampai hati kamu ingkari dan injak-injak dengan perbuatan tidak senonoh.”, disumber lain disebut Jasin juga ‘menempeleng’ Bustamil sebelum memaksanya membuat surat permohonan maaf untuk diberikan kepada Soemitro, Menteri Pertahanan Maraden Panggabean, dan Soeharto.
Esok harinya, Suharto memanggil Jasin ke Cendana “Kamu, Jenderal jangan main hakim sendiri!” , Jasin yang memang sudah ‘selon’ , berbisik. “Ini martabat pak, bukankah bapak sering mengatakan Jasin tentu membela diri. Apa yang dilakukannya adalah untuk membela martabat keluarga yang telah diinjak Bustanil. Jasin tentu ingat bagaimana dalam sebuah pidato tanpa teks Soeharto pernah menyebut akan membela ibu Tin yang diisukan kerap menerima cipratan duit proyek-proyek pemerintah. Dan saya lebih baik dirikim ke Vietnam ikut berperang dan mati terhormat, daripada dihina Bustanil Arifin.”, seperti itulah perlawanannya. Suharto diam , Jasin pun pamit.
Tidak lama, Jasin yang menjabat Wakasad TNI pun dibuang sebagai Sekjen DPU dan Tenaga Listrik. Tidak lama dia mundur , menjauh dari kekuasaan Orde Baru menjadi bisnisman. Dan ikut mendirikan PETISI 50, tgl.5/Mei/ tahun 1980 bersama Ali Sadikin,Hoegeng, AH.Nasution dsb yang kemudian gencar mengkritisi kebijakan Presiden Suharto yang dianggap telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden. Baru berhenti setelah wafat 7 April 2013 lalu (91 thn) di TPU Tanahkusir, Jaksel. Adapun karir Bustanil semakin moncer bahkan ditunjuk menempati pos Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari 1978 hingga 1993. Pada 1990-an, dia pernah menjabat Komisaris Bank Duta. Bustanil meninggal dunia di Rumah Sakit Cedars Sinai, Los Angeles, Amerika Serikat pada tanggal 13 Februari 2011, dalam usia 85 tahun
‘Apapun Jasin dapat kita banggakan baik sebagai suami, ayah dan TNI AD.
(Red-01/foto.ist)
- RUMAH HASTO DIGELEDAH KPK, LAPOR PRESIDEN PRABOWO AJA, OM.
- SUKARNO, JOKOWI, PRABOWO, RUSIA, CHINA & CIA ?
- Rigel Belatrix, “HOEGENG PUN MENANGIS DI KASUS PEMERASAN WNA MALAYSIA?”
- “Pelukis Jokowi Sakit Karena Dzolim !?”
- Connie Bakrie Wamenhan & Wamenlu Yang Gagal. “PRABOWO AKAN DIRACUN ! ?”
- Budi.D.Ginting, Sumut. “WARGA BINAAN PRIORITAS PRESIDEN PRABOWO?”
- KESAKSIAN SOMPIE MERUGIKAN YASONA & HASTO ?
- PDIP, Isi Aha On !?, Ehehehe.
- HM.Misbakhum Golkar Diantara Jokowi, PDIP, SBY & Prabowo
- Thn.2025, Jokowi Difitnah, “PRABOWO BISA APA?”
Melawan Lupa (141), “SELAMAT HARI NATAL, SAYANG “
Melawan Lupa (141), “SELAMAT HARI NATAL, SAYANG “ Koranjokowi.com, KisahCinta: Yurike Sanger adalah istri ke-7 Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963. Kala itu Yurike masih […
Ir. Chrisman A. Simanjuntak, “BENARKAH DI ATR/BPN ADA HANTUNYA?”
Be the first to comment