




“Apa tanggapan PimRed mengenai kritik Wakil Ketua DPW NasDem Aceh – Thamren Ananda yang mempertanyakan pemberian peringkat pertama kepada Pj Gubernur – Achmad Marzuki sebagai penjabat gubernur berkinerja baik se-Indonesia oleh Mendagri sebagai sesuatu yang ‘aneh & patut dipertanyakan?”, pancing saya.
” Begini bud, Mayjen TNI Purn Achmad Marzuki , Alumni Akademi Militer tahun 1989 ini sejak 6 Juli 2022 dipilih Presiden Jokowi selaku Pj. Gubernur Aceh yang juga Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa. Pastinya beliau itu sudah melalui pertimbangan banyak hal presiden, adapun penghargaan dari Kemendagri adalah bagian reward atas kinerjanya. Kalau pun ada pihak, khususnya Nasdem yang mengatakan jika pengelolaan pemerintahan, pembangunan dan juga sosial banyak kekurangan , pertanyaan kita malah terbalik, apa Nasdem sudah bicara langsung dengan Marzuki selama ini. Kalau hanya meng-kritik tanpa solusi itu sama saja bohong, kan gitu bud?”, jawab PimRed, saya hanya manggut – manggut
5.Tgl.26 Agustus 2022 lalu, Pj.Gubernur Aceh – Achmad Marzuki, bersama Ketua DPRA – Saiful Bahri bertemu Presiden Jokowi di Istana Jakarta mendiskusikan beberapa hal , yaitu : Penanganan kemiskinan di Aceh, penanganan stunting, inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Dana Otonomi Khusus Aceh. Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Sabang sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), kesiapan anggaran PON XXI Sumut-Aceh tahun 2024, Kawasan Industri budidaya perikanan seluas 1.000 hektar, penetapan Dataran Tinggi Gayo Alas sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, transmigrasi lokal, dsb.
Pj Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki (kiri) dan Ketua DPR Aceh, Pon Yahya (kanan) bersama Presiden Jokowi (tengah). Foto: Ist
6.Kita bahkan acungkan jempol untuk Sekda Aceh – dr. Taqwallah, M.Kes, tambah PimRed, saat mewakili Gubernur Aceh, bersama Tim Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak), di Aula Serba Guna Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa (24/5/2022) lalu. Sekda sangat serius berdiskusi mengenai hasil kajian tentang dana Otsus yang akan mengalami penurunan 1% Dana Alokasi Umum (DAU) di tahun 2023 dan akan berakhir di tahun 2028 mendatang.
7. Aceh telah siap menyambut tahun 2023 – 2024 , kata PimRed, dan akan banyak pihak ‘garis lurus’ yang mendukung dan memperkuat program di bidang ekonomi dengan strategi, Peningkatan/pertumbuhan peran dunia usaha/swasta, regulasi investasi/berusaha di Aceh yang mudah dan yang terpenting adalah optimalisasi UMKM di Aceh sebagaimana harapan presiden Jokowi melalui program pemberdayaan yang masif dan terpadu serta penyediaan skema pembiayaan melalui lembaga keuangan syariah dsb yang disepakati kemudian.
8. Namun di penghujung tahun 2022 ini, kita selaku Relawan Jokowi merasa prihatin atas pernyataan Mendagri – Tito Karnavian (22/12) saat kunjungan ke Aceh lalu menyatakan jika APBD Aceh sebagian besar habis untuk belanja pegawai, dan hanya menyisakan sedikit untuk pembangunan masyarakat hal itu menjadi salah satu penyebab Tanah Rencong masih miskin meski jumlah anggarannya lima besar tertinggi di Indonesia.
“Dari total APBA Rp.16 triliun, itu belanja pegawai hampir 60-70% untuk gaji pegawai dan tunjangan kinerjanya, ditambah lagi belanja barang jasa. Belanja barang jasa itulah operasional untuk pegawai lagi beli peralatan untuk pegawai, sementara yang untuk belanja modal pembangunan masyarakat itu 20%,” kata Tito.
” Saya memang pernah di kota Banda Aceh thn.2011 – 2012 sebagai Supervisor Personalia di Suzuya Group, kalau pun sesaat namun selama disana banyak sahabat asal Aceh, saya tahu orang Aceh itu sangat komitmen atas segala hal termasuk soal pekerjaan atau bisnis. Namun jangan coba coba dikhianati, ahaha”, jawab saya saat ditanya masa lalu saya di Aceh.
Jika ada waktu luang usai kerja saya dan teman – teman Aceh ‘plesiran ke tempat tempat wisata disana; Pantai Ule le, Pantai Lampuuk, Sabang, Kapal Apung PLTD , makam TG.H Syehidin Tapah Molaboh Aceh Besar, dsb. Saya berharap suatu waktu saya dapat kembali ke Aceh lagi dengan segala sesuatu yang dapat memberikan andil dalam pembangunan & kesejahteraan Aceh. Insyaallah.
“Aceh sudah lama dilirik investor asing, mari kita mudahkan, juga kita jaga. Masyarakat Aceh khususnya generasi muda Aceh harus tampil terdepan jangan lagi menjadi ‘tamu’ sebagaimana dijaman penjajahan lalu. Presiden Jokowi sangat fokus soal ini, Jangankan Budi yang letaknya di Medan, kami pun yang di Jawa barat ingin rasanya bersama teman teman di Aceh ikut ‘mewarnai pembangunan Aceh”, tutup PimRed, saya masih manggut – manggut karena PimTed ini selalu pakai bahasa Dewa yang sulit dicerna. Wkwkwk..
(BudiDG/Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
“Atjeh Moorden, Atjeh Pungo, Aceh gila “
“Atjeh Moorden, Atjeh Pungo , Aceh gila “ Koranjokowi.com, OPini : Dalam masyarakat Aceh dikenal salah satu pribahasa ” .. Bak ta tunyok bek meu iseuk, bak ta peuduek beu meulabang .. “ Apa yang […]

TM. Rajuli, ” ANIES KE ACEH,BAGAIMANA NASIB WARGA KAMPUNG BAYAM JAKARTA UTARA ? “
TM. Rajuli, ” ANIES KE ACEH,BAGAIMANA NASIB WARGA KAMPUNG BAYAM JAKARTA UTARA ? “ Koranjokowi.com, OPini : “Ada kabar apa bang dari Aceh?”, tiba tiba PimRed mengirim WA sore tadi (Sabtu, 4/12), sontak saya pun […]
Kabar Deli serdang (25), “WATIMPRES KE DELI SERDANG TIDAK BICARA TENTANG BPRPI ? “
Kabar Deli serdang (25), “WATIMPRES KE DELI SERDANG TIDAK BICARA TENTANG BPRPI ? “ Koranjokowi.com, Kab. Deli serdang, Sumut : Pagi tadi (30/8) , StafSus Koranjokowicom Kab. Deli serdang & Batubara menelepon bertanya tentang apakah […]
Be the first to comment