SURAT TERBUKA UNTUK REDAKSI KORANJOKOWI.COM MENGENAI KOTA JUANG MELAWAI KALBAR & PERMASALAHANNYA – (1)

SURAT TERBUKA UNTUK REDAKSI KORANJOKOWI.COM MENGENAI KOTA JUANG MELAWAI KALBAR & PERMASALAHANNYA – (1)

KoranJokowi.com,  Kalbar :  Yth Pimp. Redaksi KoranJokowi.com, sebagaimana kita ketahui banyak nama  Kota Juang di Indonesia, ada di Bieureun Aceh, Sanga-sanga Kaltim, dsb. Namun yang ingin saya sampaikan adalah Kota Juang di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, tepatnya berlokasi di Kecamatan Nanga Pinoh selaku  ibu kota Kabupaten Melawi,

Di tengah-tengah kota Nanga Pinoh itulah  terdapat tugu juang atau lebih dikenal oleh warga Melawi dengan sebutan TUGU APANG SEMANGAI , yang diapit pula oleh Taman Makam Pahlawan. Kota Nanga Pinoh terletak di antara dua sungai, yaitu sungai Melawi dan sungai Pinoh. Di taman kota ke arah area pemerintahan juga terdapat tugu yang biasa masyarakat menyebutnya “Tugu Naruto”, entah bagaimana asal kelahiran nama itu karena yang saya tahu Naruto itu adalah kartun Jepang. (Tentang tokoh Apang Semangai akan saya susulkan pada surat selanjutnya)

 

Karena sejarah dan keberadaan Tugu Juang itulah yang kemudian bagaimana ceriteranya ter-identikan sebagai Kota Juang, jadi jika anda ke Kalbar dan  anda bertanya dimana Kota Juang, maka Nanga Pinohlah tempatnya.

Yth Pimp. Redaksi KoranJokowi.com,  Dari hasil pengamatan kami (KoranJokowi.com, Kordprov.Kalbar)  sekitar tgl.10-14 Oktober 2020 lalu, ijinkan kami melaporkan kepada Pimp.Redaksi beberapa hal dibawah ini agar kiranya menjadi ‘hak publik’  untuk mengetahui, dalam arti bagaimana cara agar hal-hal dibawah ini tidak terjadi kembali, yaitu :

1.Tgl. 14 Agustus 2020 ;  Pemberitaan mengenai ditemukannya mayat bernama Dedy Setiawan (36 thn) yang  tewas tenggelam di sungai, Desa Baru, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.Merupakan salah-satu berkurangnya kharisma Kota Juang, apapun alasannya korban adalah salah-satu pasian rehab Rehap di Rehabilitas Berbasis Masyarakat (RBM) Kota Juang Kabupaten Melawi. Korban memang kabur sejak tgl.12 Agustus (?) yang baru ditemukan 2 hari sesudahnya , itu pun karena ada laporan warga. Pertanyaannnya, seketat apakah RBM dalam menjaga pasien2-nya?

2.Tgl.17 Agustus 2020 ; Saya teringat dimana sejumlah veteran hadir pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di halaman Kantor Bupati Melawi, Rabu (17/8/2016). Dimana mereka menyampaikan harapan kepada para pejabat dimanapun, agar dapat mengemban amanah sebaik mungkin dan tidak tersangkut korupsi.  Sekarang tahun 2020, berarti sudah 4 tahun lamanya. Masihkah amanah para veteran itu dilaksanakan?

3.Tgl. 4 September  2020 ; Akibat Tingginya curah hujan menyebabkan Ibu Kota Kabupaten Melawi Kota Juang Nanga Pinoh seolah lumpuh hingga sepekan lamanya terendam banjir dan jalur transportasi dan akomodasi masyarakat pun terhenti. Karena ini adalah ‘sering’ dalam arti sudah berulang kali, pertnyaan kita sederhana saja langkah kongkrit apa yang telah dillakukan Pemkab?. Normalisasi saluran dalam kota?, normalisasi/rehabilitasi sungai terdekat?. Jika sudah, mengapa ini terjadi kembali. Karena anggaran pun telah tersediakan, yang dititipkan masyarakat melalui pajak-pajak yang selama ini diberikan (APBD Kab.Melawai/Prov.Kalbar)

Yth Pimp. Redaksi KoranJokowi.com, Hal lainnya adalah mengenai belum maksimalnya instansi terkait dibawah Pemkab Melawi dalam mencarikan solusi/langkah nyata adanya kemacetan sepanjang ruas Jl. Juang dsk sedangkan  itu adalah ‘main-gate/ pintu masuk ke Kab. Melawi yang juga disana  terdapat Pasar Melawi.  Lainnya disana pula terdapat fasilitas –fasilitas pelayanan umum seperti fasilitas perbankan, perbelanjaan, perkantoran, serta bidang jasa dan perdagangan, yang menjadikan  arus lalu lintas cukup padat, terutama pada jam-jam sibuk (peak hours). Belum lagi masih ‘dibiarkannya’ kendaraan parkir di bahu jalan. Apakah ini akan dibIarkan terus dan berlarut-larut ?, sampai kapan?

Yth Pimp. Redaksi KoranJokowi.com, sebelum saya menutup, juga ingin saya sampaikan keberadaan kabel-kabel listrik sekitar Tugu Juang itu cukup sangat mengganggu termasuk dari sudut estetika kota, kabel tsb (SUTR – Saluran Udara Tegangan Rendah) baiknya dipindahkan kebawah tanah oleh Pemkab (cq.PLN) sebagaimana disebut dengan  SKTR – Saluran Kabel Tegangan Rendah). Sehingga untuk sekedar mengambil foto, kami pun kesulitan. Bukankah daerah lain telah menerapkan SKTR?, atau memang SUTR di kami adalah memang hiasan kota?

Demikian, terima-kasih jika berkenan untuk  menayangkan hal ini. Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan.

Melawi, tgl. 14 Oktober 2020.

Atasnama warga Kota Juang

F.LUWI

(Korprov KoranJokowi.com Kalbar)

-BERSAMBUNG-

(Foto.ist)

 

Tentang RedaksiKJ 3808 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. SITUS BATU HARIMAU KAB. SINTANG MASIH PERLU  DIMAKSIMALKAN !? | KORAN JOKOWI | Media Independent Relawan
  2. KARYA BESAR ALMARHUM BUPATI MELAWI KALBAR - SUMAN KURIK YANG DILUPAKAN ? | KORAN JOKOWI | Media Independent Relawan

Tinggalkan Balasan