
Melawan Lupa (77),
“SONTOLOYO, HARUSKAH MALAYSIA KITA GANYANG LAGI !?”
Koranjokowi.com, Bandung :
Kalimat ‘Sontoloyo, identik dengan Presiden Sukarno, khususnya jika beliau sedang marah. Sederhana saja, namun menusuk jantung lawan2 politiknya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sontoloyo memiliki arti konyol, tidak beres, bodoh, dan dipakai sebagai kata makian.
Bahkan Bung Karno dalam buku ‘Islam Sontoloyo’-nya menyoroti perilaku para pemuka agama yang dianggapnya berbuat sewenang-wenang dengan mengatasnamakan Alquran, hadis, dan ilmu fikih yang ditelan mentah-mentah tanpa interpretasi yang luas. Sukarno mengkritik para pemuka dan tokoh agama Islam kala itu yang gampang memberi label ‘kafir’ kepada sesamanya hanya karena beda pendapat. Juga menganggap bid’ah terhadap segala hal yang berbau modern untuk kemajuan. ‘Sontoloyo, ehehe.
Tahun 2018 dalam membendung Presiden Jokowi, Amien Rais, juga pernah melontarkan kata ‘Sontoloyo’. Ia menyampaikannya seusai pengajian di alun-alun Banjarnegara. Menurut Amien, pemimpin yang tidak memikirkan rakyat tetapi menjadi agen kekuatan asing adalah Pemimpin Sontoloyo.
Kalau pun tidak ditujukan kepada dirinya, Presiden Jokowi pun menyambutnya kemudian dengan kata ‘Politikus Sontoloyo, politikus yang suka meresahkan rakyat untuk kepentingan pribadi atau golongan. “Hati-hati saya titip. Banyak politikus yang baik-baik, tapi banyak juga politikus Sontoloyo”
Sontoloyo, ehehehe !
Saya yakin keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia – Hj. Ida Fauziyah menghentikan sementara pengiriman pekerja migran Indonesia disemua sektor pekerjaan , sudah mendapatkan persetujuan Presiden Jokowi sebelum di-instruksikan ke KBRI Kuala Lumpur, dan ke Kementerian SDM Malaysia (13/7) lalu
Kebijakan menghentikan pengiriman pekerja migran itu berlaku sampai ada komitmen dari Malaysia untuk berhenti merekrut pekerja domestik Indonesia melalui System Maid Online (SMO) sebelum Malaysia ‘mau menerapkan’ Sistem Satu Kanal (One Channel System/OCS) yang telah ditandatangani 1 April 2022 lalu antara Indonesia – Malaysia.
SMO merupakan sistem perekrutan PMI sektor domestik atau pembantu rumah tangga (PRT) yang tidak sesuai kesepakatan, dalam arti Malaysia menggunakan SMO adalah bagian dari ‘pengkhianatan’ atas OCS. Bagi Indonesia, Penerapan SMO membuat Pemerintah RI tak bisa mengetahui majikan dan besaran gaji yang diterima PMI – Pekerja Migran Indonesia. Sehingga, aplikasi milik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Malaysia ini membuat posisi PMI menjadi rentan tereksploitasi.
Saya boleh juga mengatakan jika SMO itu juga ‘mengkhianati’ UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI karena perekrutan/penempatan PMI tidak melalui tahap pemberangkatan yang benar
Saya pernah melihat disebuah TV swasta dimana Menteri Dalam Negeri Malaysia – Hamzah Zainudin menanggapi hal ini dengan mengatakan , jika Indonesia menyetop PMI ke Malysia, “Itu tidak masalah, karena masih banyak negara lain yang siap, Kami memiliki banyak orang asing yang bekerja di sini dan kami memiliki 15 negara lainnya (untuk dipilih),” kata Hamzah Zainudin Jumat, 15 Juli 2022.
‘SONTOLOYO !
INDONESIA DILECEHKAN
INDONESIA SEOLAH ANAK ‘CEMEN,
YANG SUKA HATI MEREKA BISA DIPERMAINKAN.
GANYANG MALAYSIA TAHUN 1963


(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Melawan Lupa (76), “CAPRES 2024 PDIP : PUAN – AHOK, GANJAR ATAU GIBRAN ?” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (69), “PRESIDEN TERTUKAR , PRESIDEN BERKOPIAH & PEMBEBASAN IRIAN BARAT” – KORAN JOKOWI
Don’t Look The Book Just from The Cover – KORAN JOKOWI
MENGAPA BENCI ASENG CHINA, SEDANGKAN INVESTASI SINGAPORE NOMOR SATU SELAMA INI? – KORAN JOKOWI
PROFESOR SINGAPORE SAJA AKUI PRESIDEN JOKOWI JENIUS – KORAN JOKOWI
JOKOWI SEKJEN PBB BERIKUTNYA !?, INSHAA ALLAH ! – KORAN JOKOWI
JOKOWI CALON SEKJEND PBB ? – (2) – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa – (16), “HANYA JENDERAL BATAK INI YANG BERANI BENTAK BUNG KARNO ” – KORAN JOKOWI
PENAKLUK 40 BUAYA INI , #CUKUP2PERIODE ! – KORAN JOKOWI
TAHAPAN PEMILU 2024, KAPAN PRESIDEN JOKOWI LENGSER ? – KORAN JOKOWI
RUSIA CLBK DENGAN INDONESIA, KENAPA AMERIKA SEWOT ? – (1) – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (65), “PRESIDEN YANG TERTUKAR , CALON SEKJEN OKI ATAU SEKJEN PBB YANG SANTUY !” -(2)
Be the first to comment