
ORASI MANTAN DANJEN KOPASSUS TAHUN 2007 – 2008,
“LENGSERKAN JOKOWI ?”
Koranjokowi.com, OPINi:
Entah benar entah salah, saat ini sedang viral orasi dari seorang purnawirawan TNI AD di depan KPURI (18/3) , sebagian orang menyebut jika sosok itu adalah Mayjen TNI (Purn) – Soenarko salah seorang pendukung Paslon Anies – Muhaimin di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini.
https://vt.tiktok.com/ZSFu1kfL7/

Saat orasi itu dia menyampaikan 4 tuntutan, yaitu:
1.Menolak hasil Pemilu karena banyak kecurangan. Kecurangan itu banyak dilakukan oleh pihak Paslon nomor urut dua, yaitu Prabowo-Gibran maka Paslon nomor urut dua harus didiskualifikasi
2.Menuntut pemerintah melakukan audit IT dari KPU karena Sirekap yang semestinya digunakan sebagai bentuk transparansi penghitungan suara kepada masyarakat justru dimanipulasi. Karena itu, dia juga menuntut agar komisioner KPU diadili.
3.Pemilu 2024 memunculkan banyak tanda tanya. Salah satu contoh yang ia sebut adalah perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia yang tidak wajar. Sayangnya, Dia tidak menjelaskan lebih detail mengenai suara tidak wajar yang diraih PSI.
4. Presiden Jokowi merupakan sutradara atau aktor utama dari kecurangan Pemilu 2024. KPU hanya operator saja. “Jadi biang keroknya adalah Jokowi. Yang boleh kumpulkan kepala desa siapa? Jokowi. Menggunakan Bansos siapa? Jokowi. Bahkan dia sendiri yang bagi Bansos,” kata dia.
SIAPA SOENARKO?
Dia lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1 Desember 1953, sebelumnya menduduki jabatan asisten operasi Kasdam Iskandar Muda pada 2002, Komandan Jenderal Kopassus (2007—2008), Panglima Daerah Militer Iskandar Muda (2008—2009), Danrem-11/SNJ, Danrem-22, Pamen Renhabesad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud, dan Kasdif-1 Kostrad
Tahun 2019 lalu, Panglima TNI Marsekal TNI – Hadi Tjahjanto, meminta penangguhan penahananya yang ditahan atas kasus dugaan kepemilikan senjata api illegal.
Dalam Riwayat Organisasi, dia menjabat selaku
Ketua Komisi Pengawas Partai Nanggroe Aceh (PNA) (2017—sekarang)
Anggota Majelis Tinggi Partai Nanggroe Aceh (PNA) (2017—sekarang)
Anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (2023—sekarang)
Tahun 2019 lalu dia sempat ditahan Rutan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta, namun akhirnya menghirup udara bebas pada Jumat (21/6/2019), setelah permohonan penangguhan penahanannya dikabulkan Polri. Bahkan istri dan anak Soenarko beserta 102 purnawirawan TNI/Polri ikut menjadi penjamin penangguhan penahanan juga jaminan dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi penjamin.
Dia ditangkap dan ditahan atas tuduhan Makar dan kepemilikan senjata api ilegal jenis M4. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang saat itu masih menjabat, menduga senjata itu berkaitan dengan rencana aksi 22 Mei 2019.
Kasus ini bermula dari terbongkarnya pengiriman senjatanya dari Aceh pada 15 Mei 2019. Lima hari kemudian tim gabungan Kepolisian Besar Republik Indonesia dan polisi militer memeriksanya. Pada Senin malam, 20 Mei, dipanggil sebagai saksi untuk dua orang lainnya, ZN dan BP, di markas Pusat Polisi Militer TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.
BP adalah seorang tamtama berpangkat prajurit kepala yang membawa paket itu dari Aceh. Sedangkan ZN ialah sersan mayor yang menunggu paket itu di Bandara Soekarno-Hatta.
Kepada penyidik dia mengatakan “Saya mau memperbaiki senjata itu, tapi memang tak ada surat-suratnya,” kata Soenarko. Ihwal rencana memperbaiki senjata untuk kemudian akan disumbangkan ke museum Kopassus.
Semua initialnya “AB”
Namun setelah bebas, ternyata dia masih ‘diduga terlibat’ dalam kasus perencanaan aksi peledakan bom molotov dengan tersangka dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor (IPB) – Abdul Basith,
Diduga mereka merencanakan peledakan bom molotov saat aksi unjuk rasa di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 24 September 2019. Juga merencanakan aksi peledakan menggunakan bom rakitan saat aksi Mujahid 212 di kawasan Istana Negara. Dan entah bagaimana kasus ini kemudian.
‘Jika ini semua benar adanya, apa kata dunia?
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
(Silahkan klik tautan ini)
Melawan Lupa (159) , “Kolonel TNI. Zulkifli Lubis, Bapak Intelejen Indonesia yang bisa ngobrol dikamar tidur dengan Bung Karno”
Melawan Lupa (159) , “Kolonel TNI. Zulkifli Lubis, Bapak Intelejen Indonesia asal Tapsel yang bisa ngobrol dikamar tidur dengan Bung Karno” Teman teman Koranjokowi.com & Ganjar Pranowo Center (GRAN Center) dimana saja berada,’ Kemarin, tgl.7 Mei, […]

Melawan Lupa (157), ” KEREN !, FILM KADET 1947 & TNI-AU YANG DAHSYAT “
Melawan Lupa (157), ” KEREN !, FILM KADET 1947 & TNI-AU YANG DAHSYAT “ Koranjokowi.com,TrueSTory : Alhamdulillahirabil’alamiin akhirnya ada teman yang kasih link , dari film ini akhirnya ‘minimal’ saya bisa mimpi saya untuk menonton […]
Be the first to comment