
Melawan Lupa (168),
Apa Kata Dunia,
” Timur Pane, Naga Bonar & Asrul Sani”
Koranjokowi.com, OPINi:
Film Naga Bonar Th.1986 (NB87) lalu yang dibintangi oleh Deddy Mizwar dan Nurul Arifin akan tetap abadi dalam ingatan kita semua , kalau pun kemudian dibuat Film Naga Bonar th.2007 ; Deddy Mizwar dan Tora Sudiro dan Naga Bonar th.2019 yang dibintangi oleh Gading Martin

Dari NB87-lah kita kemudian paham bahwa ada 2 (dua) sosok lain yang tiada terlupakan,
.
1.Timur Pane, adalah rujukan hadirnya sosok NB87 yang dikenal sebagai tokoh legendaris dari Medan, Sumatera Utara. Sejak sebagai seorang pedagang jengkol dan sayur-sayuran di Pasar Medan. Namun dia juga dikenal sebagai pencopet ulung.
.
Dalam beberapa sumber disebutkan jika Timur Pane (TP) memiliki pengaruh besar dalam kelompoknya dan diakui sebagai seorang ‘Jenderal’ sehingga mengalahkan pamor preman Medan lainnya seperti Amat Boyan, Pendi Keling, Olo Panggabean, dan Anto Medan.


Timur Pane Topi Putih
.
Muhammad Radjab menyebutkan dalam bukunya “Tjatatan di Sumatera” (1949) bahwa dia pernah bertemu langsung dengan TP. Radjab menggambarkan Timur sebagai sosok bertubuh pendek dan kecil dengan wajah yang setengah bagian bawah kebiru-biruan dan mata yang tajam serta liar. Yang juga adalah sosok yang telah banyak “menyembelih” lawan di medan pertempuran.
.
Dan ini pun diakui oleh Jenderal Maraden Panggabean dalam buku “Berjuang dan Mengabdi” (1993:92), Timur Pane memang memimpin pasukan Napindo Naga Terbang juga LABAM -Laskar Barisan Marsose, yang anggotanya kemudian menghuni vila-vila dan bungalow milik Belanda di Prapat. Nama Marsose diambil dari pasukan kejam KNIL di masa perang Aceh untuk memberikan kesan sangar.
.
Timur Pane juga kritis dia kerap menuding banyak pemimpin di Sumatera Timur saat itu sebagai kaki-tangan NICA Belanda dengan kelakuan borjuis, suka mencabuli perempuan, dan gila harta. Kekacauan di era revolusi memang diwarnai dengan persaingan dan pertikaian di antara pihak Indonesia sendiri

Saat Wakil Presiden – Muhammad Hatta datang ke Sumatera Timur, Timur Pane sedang berseteru dengan pimpinan laskar Gagak Hitam, Sarwono, yang kemudian ditangkap oleh pasukan Timur Pane. Hatta sampai harus turun tangan untuk mengatasi perselisihan ini. Timur Pane juga pernah mengadukan Kolonel Hotman Sitompul kepada Hatta karena tidak memberikan senjata kepada laskarnya. Menurut Sitompul, hal itu dilakukan karena laskar sering bertindak sendiri-sendiri.
.
TP memang ‘ngotot’ berpangkat sebagai Jenderal Mayor, dan kemudian direstui melalui Residen Sumatera Timur – Kol.Abu Bakar Jaar dan Markas Besar Tentara RI Yogjakarta, kalau pun sementara agar suasana kondusif saja. Di sumber lain ada yang menyebutkan bahwa TP diberikan pangkat Kolonel oleh AH.Nasution namun TP tetap minta ‘jenderal mayor. ‘Ehehehe.
.
Panglima Legiun Penggempur Timur Pane (kanan) bersama Letnan II Karyono Yudha,
sesaat sesudah menyerah kepada TNI Brigade B di Padang Sidempuan.
.
Seiring waktu , TP dan pasukannya yang dulunya sering melucuti laskar atau polisi jika memasuki wilayah TP ‘tanpa ijin’ , akhirnya dilucuti juga oleh tentara dan TP pun namanya tenggelam. Apapun kita bangga telah mempunyai ‘Jenderal Mayor Timur Pane’, raja copet dan pahlawan terbuang dari Sumatera Utara.
‘Maulitae, Horas, Mejuah juah abang

2.ASRUL SANI, Putra Pasaman,Sumbar kelahiran tgl.10 Juni 1926 dan wafat 11 Januari 2004 (77 th) ; seorang penulis, penyair, dan penulis skenario Indonesia, yang berhasil mengangkat ke film yang dibuat sesuai selera penulisnya ,Asrul, kalau pun berceritera tentang perang kemerdekaan RI di Sumut namun dibuat jenaka/humor.

Sedikit orang yang tahu jika Asrul adalah mantan Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, juga kuliah dramaturgi dan sinematografi di South California University, Los Angeles, Amerika Serikat (1956). Kehebatan lainnya dia fasih berbicara dalam 4 Bahasa ; Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman
(Red-01/Foto/Video.ist)
Letjen TNI Purn Ibrahim Adjie
Pangdam VI/Siliwangi Thn.1960-1966
@koranjokowi.com
@koranjokowi https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
- Ani Gartini, “Goodbye Palang @Pintoe, GoodBye Pram-Rano”
- Rigel Belatrix, “Jimly Asshiddiqie, Bisa Penjarakan Hakim Yang Anti Gibran Wapres?”
- Kabar Cimahi, “TP-PKK Kota Cimahi & Rapat Koordinasi Tahun 2024”
- Kabar Simalungun,”Apa kita mau buat di th.2024-2029?”
- “Sudahkah Gus Dur Memaafkan Megawati – Amien Rais?”
- Asiong, “Koranjokowi Kalbar Mendukung Paslon Ria – Krisantus”
- “Jangan Samakan Dusun Legetang itu Pompeii !”
- CHILDFREE, BUDAYA ATAU ISME BARU ?
- Denny,Q.Miing, “Komeng, Jihan & Annisa. ‘Uhuy !”
- Budi D.Ginting, “BATAK OORLOG, PERANG SUNGGAL & TEMBAKAU DELI”
Pilpres 2024 (177), ” RELAWAN GANJAR MENOLAK EMIL WAPRESNYA GANJAR, TITIK ! “
Be the first to comment