
Melawan Lupa (169),
“GAJAH MADA , PAHLAWAN ATAU PENGKHIANAT?”
Koranjokowi.com, OPINi:
Masih ingat Perang Bubat , semua diyakini karena adanya ‘khianat’ dari Gajah Mada maka terjadilah pertempuran antara Kerajaan Sunda dan Majapahit yang berlangsung di alun-alun Bubat, kawasan utara Trowulan, ibu kota Majapahit, pada tahun 1279 Saka atau 1357 Masehi
Perang Bubat diawali dari rencana perkawinan politik antara Raja Majapahit – Hayam Wuruk (Sri Rajasanagara) dengan Dyah Pitaloka Citraresmi, putri raja Sunda, Prabu Linggabuana. Raja ke-11 Kerajaan Sunda-Galuh . Sebenarnya adik dari Prabu Lingga, Prabu Bunisora sudah mengingatkan jauh hari agar waspada dengan trik-trik licik Gajah Mada, Patih Kerajaan Majapahit (Raja Hayam wuruk). Namun Prabu Lingga itu adalah ‘orang lurus’ maka pemikirannya pun selalu lurus.
Namun setelah musibah Perang Bubat itu, wajar jika kemudian urang Sunda seperti kami mempunyai kesimpulan sendiri atas hal diatas, semua diawali niat Gajah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda dimana dia telah kadung ‘bersumpah-palapa’ yang juga tidak ada pentingnya bagi Kerajaan Sunda saat itu.
Bagi orang sunda hingga saat ini Sumpah Palapa itu ibarat ‘Memajapahitkan’ Kerajaan Sunda, pemaksaan kehendak Gajah Mada sekaligus ketakutannya Kerajaan Sunda akan semakin besar , gitulah, eheheh.
Kembali ke laptop,
Gajah Mada terus mencari akal bagaimana cara ‘menenggelamkan’ kerajaan Sunda, mulailah dia merayu Raja Majapahit –Hayam Wuruk, agar menikahi Dyah Pitaloka sehingga akan ada kerja-sama baik antara Majapahit & Raja Sunda, begitu alasannya . Sebetulnya Dyah tidak setuju atas upaya ini namun sebagai anak baik dia menyerahkan semua kepada ayahnya.
Sejak awal ada hal aneh bagi Dyah, karena mereka yang dipaksa Gajah Mada datang ke Majapahit bukan sebaliknya sebagaimana adat, calon suamilah yang datang menemui orang-tua perempuan. Singkat ceritera, 200 kapal besar dan 2000 kapal kecil Kerajaan Sunda pun berlayar dengan ratusan prajurit apa adanya, karena akan hajat maka perlengkapan perang pun tidak dibawa 100%.
Sesudah berlayar beberapa hari sampailah mereka di antara selat Ujung Galuh dan Kali Berantas menuju Alun-alun Bubat, Triwulan (Mojokerto) , mereka tak menemukan adanya penyambutan apapun dari tuan rumah, selayaknya menyambut kedatangan tamu jauh . Dyah kembali mempunyai firasat buruk mereka tidak ditemui bahkan ribuan prajurit Majapahit dibawah pimpinan Gajah Mada ‘mengepung’ dari semua arah
Kemudian Gajah Mada menemui Raja Lingga dan mengatakan acara dibatalkan, sebaliknya, putri Sunda harus dijadikan persembahan untuk Prabu Hayam Wuruk. Mendengar penghinaan itu, Prabu Linggabuana pun memerintahkan semua prajuritnya ‘bubat/puputan’ , berperang hingga mati karena dihinakan Majapahit melalui Gajah Mada. Dalam beberapa sumber disebutkan perang ini ini berhari-hari , Raja Sunda mampu mempertahankan alun-alun hingga kekurangan makanan dan gugur bersama seluruh prajuritnya. Ada pun Dyah dan para pengawalnya melakukan bunuh diri masal diatas kapal sebagai ‘tanda suci’ mereka tidak dijadikan tawanan dsb.
Sebagian sumber ada yang mengatakan jenasah Raja Lingga , Dyah dan para prajuritnya dibakar .
Wallahualam bishowab.
Sampai kapan pun
Gajah Mada bagi orang Sunda, khususnya saya, …
adalah ‘pengkhianat, titik !
Kebo Iwa & Kerajaan Bali pun
kena tipu Gajah Mada ?
-BERSAMBUNG-
(Red-01/Foto.ist)
Letjen TNI Purn Ibrahim Adjie
Pangdam VI/Siliwangi Thn.1960-1966
@koranjokowi.com
@koranjokowi https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
- Ani Gartini, “Goodbye Palang @Pintoe, GoodBye Pram-Rano”
- Rigel Belatrix, “Jimly Asshiddiqie, Bisa Penjarakan Hakim Yang Anti Gibran Wapres?”
- Kabar Cimahi, “TP-PKK Kota Cimahi & Rapat Koordinasi Tahun 2024”
- Kabar Simalungun,”Apa kita mau buat di th.2024-2029?”
- “Sudahkah Gus Dur Memaafkan Megawati – Amien Rais?”
- Asiong, “Koranjokowi Kalbar Mendukung Paslon Ria – Krisantus”
- “Jangan Samakan Dusun Legetang itu Pompeii !”
- CHILDFREE, BUDAYA ATAU ISME BARU ?
- Denny,Q.Miing, “Komeng, Jihan & Annisa. ‘Uhuy !”
- Budi D.Ginting, “BATAK OORLOG, PERANG SUNGGAL & TEMBAKAU DELI”
-
“7 MENTERI DAN KASTAF PRESIDEN PILIHAN KORANJOKOWI THN.2024-2029”
Melawan Lupa – (9), “MAUNG SILIWANGI YANG DIHEMPASKAN ORDE BARU & NASIB RUMAH MAKAN RINDU ALAM”
Be the first to comment