Kabar Banyuwangi, SEJAK  1945 & PILKADA 2024. “DUKUNG PASLON IPUK-MUJIONO ATAU  GUS MAKKI – ALI RUCHI?”

Kabar Banyuwangi,

SEJAK  1945 & PILKADA 2024.

“DUKUNG PASLON IPUK-MUJIONO ATAU  GUS MAKKI – ALI RUCHI?”

Koranjokowi.com, OPINi:

BANYUWANGI 1945 – 2024
Sejak  Perjanjian Roem-Roijen  7 Mei 1947 di-ingkari Belanda, sesungguhnya antara Presiden Sukarno-Hatta dan Panglima Jenderal Sudirman telah menyepakati mempunyai peran masing-masing, yang satu melalui jalur diplomasi yang satu tetap berperang. Maka salah jika banyak sumber yang menyatakan bahwa mereka bertikai.

Agresi militer Belanda ke I terjadi  21 Juli 1947, peran ke-2nya demikian kompak sama-sama melawan Belanda, kalau pun meja perundingan tetap berjalan namun Jend.Sudirman pun terus melalakukan perlawanan melalui konsep perang gerilya

Hingga kemudian terjadi Agresi militer Belanda ke II tgl.19 Desember 1948, Belanda kembali ingkar atas perjanjian Renville dan kita pun terus semakin hebat melakukan perlawanan. Hingga kemudian mereka hengkang dari tanah air ini , perlawanan rakyat semesta menyebar kesemua wilayah termasuk di Kab. Banyuwangi.

Dari mereka pula kita belajar bagaimana ber-strategi memenangkan pertempuran tanpa saling menyakiti, percaya berbagi peran dan amanah.

Dan sejak itulah dikabarkan oleh para leluhur kita jika beliau pun (Presiden Sukarno) secara diam – diam  kerap menyambangi Kab. Banyuwangi . Kalau pun sebelum proklamasi beliau kerap juga kesini.  Jika diam – diam, beliau kerap ke Kawasan Taman Nasional Alas Purwo bermeditasi untuk sekedar ‘silaturahmi & menenangkan enerji’ maka disana pun ada dikenal ‘Gua Sukarno/Istana’

Selain ke Alas Purwo, tahun 1951, beliau juga hadir ke Taman Makam Pahlawan 0032, yang dahulu bernama ‘Taman Makam Pahlawan Satria Laut 0032 , kemudian diganti dengan nama ‘ Wisma Raga Laut Pasukan AL RI 0032. Bangunan ini berdiri pada tahun 1950. Pada Mei 1951 Presiden Soekarno berkunjung ke Banyuwangi sekaligus meresmikannya.

Di dalamnya, ada sejumlah makam dengan nisan berbentuk kapal perang. Tertulis ada 17 prajurit AL yang gugur dalam mempertahankan Indonesia dari penjajah terbaring di makam tersebut.

Ir Soekarno sangat bangga dengan para pahlawan AL tersebut. Pasukan gagah berani ini gugur di medan perang saat melawan Belanda di Pantai Marina Boom pada 21 Juli 1947 silam. Saat itu pasukan AL Belanda dengan kekuatan penuh hendak menepi disana.

Pasukan AL RI 0032 yang dikomandani Letnan Soelaiman tidak gentar. Mereka tidak mundur sedikit pun. Hampir 10 jam berlalu, benteng AL RI 0032 belum juga tertembus. Hingga mesiu habis, mereka tetap melawan hingga tertangkap ke-17 prajurit itu kemudian dimasukkan kedalam sebuah lubang dan dipendam disana. Namun ada 6 prajurit yang bertahan dari kematian, hingga malam hari mereka keluar dan meminta pertolongan masyarakat sekitar.

Perlawanan heroik dari pasukan ALRl 0032 sejak pagi hari ini ternyata mampu memakan banyak korban jiwa dari pihak musuh. Oleh pihak musuh, mayat-mayat dari penjajah itu langsung dimasukkan ke dalam kapal laut dengan tujuan untuk menutupi kekalahan.

Pada monumen tersebut, Ir Soekarno juga meninggalkan jejak berupa tanda tangan dan tulisan berbunyi ‘Hormatku Pahlawanku’.

Presiden Soekarno menyebutnya sebagai ” teritoir yang mesti dipertahankan…!,

Bahkan tidak sampai situ, Belanda pun menjadi semakin melakukan serbuan dan pengeboman di wilayah Banyuwangi sejak kota hingga wilayah tersembunyi lain yang dianggap ‘sarang’ tentara dan laskar rakyat. Bahkan sebagan ceritera menyebut bahwa Pahlawan Ngurah Rai dan rekan opsir penghubungnya Subroto Aryo Mataram putra dari Ki Hajar Dewantara pun pernah sama – sama melawan Belanda  dan  berdiam di Banyuwangi
Gabungan kekuatan ini aktif memobilisasi bantuan logistik berupa bahan pangan hasil tanam Banyuwangi untuk kelangsungan Ekonomi Pemerintah dan Kelangsungan hidup pejuang.Bahkan pernah juga berencana membantu India melalui jalur laut, kalau pun selalu gagal dicegat AL Belanda.
Belanda sengaja ‘memasang’ kapal perang HR. MS. Evertsen, Ist J-Brigade Rood Olifant’ NICA  dianatara laut Banyuwangi – Bali untuk menumpas pejuang. Bahkan The Halmahera, kapal Republik yang mengangkut bantuan beras Banyuwangi untuk misi kemanusiaan ke India pun diserang.
Apapun Banyuwangi milik kita hingga saat ini,
disatu sisi saat ini tengah menghadapi Pilkada Kab. Banyuwangi  dengan paslon yang akan bertanding merebut ‘hati rakyat’, yaitu paslon Ipuk-Mujiono maju Pilkada Banyuwangi diusung oleh 16 parpol (PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PPP, PKS, Hanura, PAN, Garuda, Perindo, Ummat, Gelora, PSI, PKN, dan Partai Buruh) .
Juga ada paslon  KH Ali Makki Zaini (Gus Makki) bersama Ali Ruchi dari 2 parpol (PKB dan PBB)
Hanya patut di-ingat banyak parpol pendukung belum tentu akan menang karena kemenangan itu berasal dari suara rakyat. Maka dari itu saya meminta arahan PimRed atas hal ini dan beliau menjawab, “Kita monitor saja dulu sebelum tentukan sikap”
Pasangan Bakal Calon Bupati Banyuwangi Ali Makki dan Ali Ruchi
“Paslon Gus Makki – A.Ruchi Gus, dianggap  generasi muda Banyuwangi tokoh alternatif yang bukan berasal dari keluarga   Abdullah Azwar Anas , apalagi  Ipuk telah 10 tahun sebagai bupati, maksudnya bagaimana pimpinan ?”, tanya saya lagi
“Kita monitor saja dulu sebelum tentukan sikap”
‘Siap !
(Khrisna-Yu2n/Red.o1/Foto.ist)

Letjen TNI Purn Ibrahim Adjie

Pangdam VI/Siliwangi Thn.1960-1966

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
Lainnya,

Kabar Banyuwangi (59), “Apakah Bupati 2024-2029 mendatang bisa dipercaya?”

Kabar Banyuwangi (59), “Apakah Bupati 2024-2029 mendatang bisa dipercaya?” Koranjokowi.com, OPINi: Di Semester I/2024 ini , rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat  bahwa tingkat kemiskinan nasional > 25 juta orang  dan pengangguran di Indonesia mencapai […]

 

Tentang Koran Jokowi 4107 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan