I Nyoman Parta Adi (3), “PRESIDEN SUKARNO, JOKOWI & ISTANA TAMPAK SIRING BALI”

I Nyoman Parta Adi (3),

“PRESIDEN SUKARNO, JOKOWI & ISTANA TAMPAK SIRING BALI”

Koranjokowi.com, Bali :

Setelah lebaran di Istana Gede Yogjakarta, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan ke Bali bersama keluarganya untuk berlibur. Sama halnya dengan warga biasa, Jokowi juga menyempatkan untuk liburan di momen Lebaran ini sejak tgl.3-7 Mei 2022, beliau menginap di Istana Presiden Tampaksiring, Gianyar.

Saya sebagai Relawan Jokowi Prov. Bali pastinya merasa senang karena beliau hadir lagi ke Bali yang sedang recovery ekonomi era Pandemi Covid 19.

Perlu saya sampaikan disini bahwa Istana Tampaksiring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa TampaksiringKecamatan TampaksiringKabupaten GianyarBali.

Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari keramaian kota, cocok bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu-tamu negara.

SUKARNO, TAMPAK SIRING & BONNET

Tampaksiring

Sukarno and Rudolf Bonnet at Tampaksiring Palace

Sukarno and Rudolf Bonnet 

Johan Rudolf Bonnet (30 Maret 1895 – 18 April 1978) adalah seorang pelukis berkebangsaan Belanda yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di UbudBali sebagai seorang seniman dan pelukis. Dia adalah salah seorang dari banyak pelukis asing yang berkontribusi pada kemajuan seni lukis di Indonesia, khususnya di Bali.

Paska masa perang Revolusi Nasional Indonesia dan diakuinya Republik Indonesia SerikatPresiden Soekarno menjadikan Pulau Bali sebagai pulau kebanggaan dan jendela Indonesia di mata dunia. Soekarno sangat menyukai Bali sehingga dia mendirikan istana presiden di Tampaksiring yang menghadap ke sebuah pemandian Bali. Soekarno adalah seorang pencinta serius seni lukis. Bonnet mengenal presiden pertama RI tersebut karena dia sering datang ke studio Bonnet dan berbincang dengannya. Soekarno sendiri mulai menyukai lukisan Bonnet sejak pameran lukisannya di Jakarta tahun 1951 dimana Soekarno memesan lukisan-lukisan Bonnet ke Istana Negara. Tak ada yang mengetahui kenapa Bonnet tidak menggunakan hubungan dekatnya dengan Soekarno untuk mencari kemudahan diplomatik dan imigrasi, terutama setelah pengusirannya dari Indonesia oleh Direktorat Jenderal Imigrasi.

Rudolf Bonnet meninggal dunia dengan damai setelah sebuah operasi Rumah Sakit pada tanggal 18 April 1978 di LarenBelanda dalam usia 83 tahun. Walaupun meninggal di Belanda, pada tahun 1979 jenazahnya dibawa ke Bali untuk dikremasi di Ubud dalam sebuah upacara Ngaben yang megah bersama teman dekatnya, Tjokorda Gede Agung Soekawati yang juga meninggal pada tahun yang sama. Abunya disebarkan di laut di Bali bersama abu teman dekatnya tersebut

See the source image

Kembali ke Istana Tampak Siring , arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yaitu Wisma Merdeka seluas 1.200 m2 dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 m2 dan Ruang Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957. Pada 1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.

See the source image

Tampaksiring

Nama Tampaksiring berasal dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu “tampak” dan “siring”, yang masing-masing bermakna telapak dan miring. Konon, menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti, tetapi sayangnya ia bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan bala tentaranya. Mayadenawa pun lari masuk hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu ia berharap para pengejarnya tidak mengenali jejak telapak kakinya. Namun, ia dapat juga tertangkap oleh para pengejarnya.

..

SELAMAT BERLIBUR PAK JOKOWI

HILANGKAN PENAT SESAAT MEMIKIRKAN BANGSA DAN NEGARA BESAR INI

SEHAT SELALU HINGGA AKHIR JABATAN 2024, AAMIN YARABALALAMIIN.

(Red-01/Tim-Bali/Nyoman/Foto.ist)

Lainnya,

I Nyoman Parta Adi, “KEM-BALI LAGI KE-BALI !” – KORAN JOKOWI

I Nyoman Parta Adi, “SELAMAT DATANG DI RUMAH POHON PULAU 1000 NUSA PENIDA BALI” | KORAN JOKOWI

TIRTAGANGGA KARANGASEM BALI , “SURGA KECIL KITA SEMUA !” – (1) | KORAN JOKOWI

Agung Dharma – (5), “AYO,  KE TIRTA GANGGA BALI !!” – KORAN JOKOWI

Kabar Bali – (11), I Kadek Sujanayasa:  ” JOKOWI ON FIRE !! ” – KORAN JOKOWI

PRESIDEN JOKOWI SHOLAT DI YOGJA SALAH. “APALAGI KALAU TIDAK SHOLAT, AHAHAHA” – KORAN JOKOWI

 

Tentang Koran Jokowi 4105 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan