“Mampukah Presiden & Yusril Menangkap Eddy Tansil!?”
Koranjokowi.com, OPINi :
Salah-satu program di ASTA CITA , 8 program Presiden Prabowo-Wapres Gibran , disebutkan bahwa sangat fokus kepada penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Bahkan Presiden Prabowo kemarin (18/12) di depan para mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir. Mengatakan lagi akan mempertimbangkan dan memaafkan koruptor dan meminta agar koruptor segera bertaubat. Namun tidak akan semudah itu jika tidak didukung oleh semua pihak, termasuk kita selaku relawan Jokowi, Prabowo & Gibran apalagi kita yang aktif di media formal maupun sosmed.
Semua agama mengajarkan untuk berbagi kebaikan kalau pun hanya sekedar memindahkan duri dari jalan, jangan lelah berbuat baik. Melalui media ini pula akan terus kita kobarkan semangat ASTA CITA dalam memberantas korupsi dan kiranya Presiden Prabowo – Wapres Gibran akan lebih baik dari Presiden Jokowi.
Teman-teman.
Di edisi sebelumnya disebutkan bahwa sejak thn.2014-2024 lalu (saat itu) Presiden Jokowi telah menyelamatkan uang negara lebih dari Rp.290 triliun, ini bisa menjadi rujukan kerja bagi Presiden Prabowo dan KMP – Koalisi Merah Putih-nya di thn.2025-2029 mendatang. Sekaligus memperbaiki dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan publik yang terkait hukum ; korupsi dan koruptor.
Melalui ini kita merasa penting untuk mengingatkan saja bahwa Indonesia pernah mempunyai Eddy Tansil /Tan Tjoe Hong / Tan Tju Fuan yang melarikan diri dari penjara Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta, pada tanggal 4 Mei 1996. Padahal dia tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara karena terbukti menggelapkan uang sebesar USD.565 juta (Rp.1,5 triliun, kurs saat itu) yang didapatnya melalui kredit Bank Bapindo melalui grup perusahaan Golden Key Group. Sekitar 20-an petugas penjara Cipinang diperiksa atas dasar kecurigaan bahwa mereka membantu Eddy Tansil untuk melarikan diri.
Rumor-nya, 3 thn kemudian di thn.1999 lalu, Eddy disebutkan tengah menjalankan bisnis pabrik bir di bawah lisensi perusahaan bir Jerman, Becks Beer Company, di kota Putian, di provinsi Fujian, China. Pada tanggal 29 Oktober 2007, Tempo Interaktif memberitakan bahwa Tim Pemburu Koruptor (TPK) – sebuah tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Departemen Hukum dan HAM, dan Polri, telah menyatakan bahwa mereka akan segera memburu Eddy Tansil. Keputusan ini terutama didasari adanya bukti dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) bahwa buronan tersebut melakukan transfer uang ke Indonesia satu tahun sebelumnya. Akhir 2013, Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa Eddy Tansil telah terlacak keberadaannya di China sejak tahun 2011 dan permohonan ekstradisi telah diajukan kepada pemerintah China. Setelah itu?, bablas angine.
Maka tugas Presiden Prabowo dan Yusril – Menko KUMHAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia paham kemana arah tulisan ini , jangan kita menunggu mereka datang dan minta maaf namun kita juga ‘wajib’ memburu mereka, termasuk si Eddy Tanzil.
(Red-01/foto.ist)
- “SERDA UCOK MENJADI HANTU PREMAN YOGJAKARTA KEMBALI !?”
- “Kemarin Hasto, Yasonna Laoly. Sekarang Deddy Sitorus. Besok !?”
- HASTO – YOLA, TENGSIN. “AKIBAT KERAP MENGHINA JOKOWI !?”
- “WAKTUNYA JOKOWI MELAWAN !!”
- Rigel Belatrix, “RIDO KEOK, CILINCING BANJIR. SURATI PRESIDEN SAJA !”
- Marwedi Sihombing, “AIR BERSIH,AIR SEHAT KAB. BOGOR “
- Pak Presiden, Potong Tangan atau Suruh Bugil Keliling Monas saja pak !
- “GOLPUT DI JAKARTA 42% , KALAHKAN SUARA PRAM-DOEL?”
Oe’niq : EDDY TANSIL: DIANTARA TITO, SUDOMO, TOMMY SUHARTO & IDHAM AZIZ !?
Be the first to comment