"Kemarin Hasto, Yasonna Laoly. Sekarang Deddy Sitorus. Besok !?"

“Kemarin Hasto, Yasonna Laoly. Sekarang Deddy Sitorus. Besok !?”

Koranjokowi.com, OPINi:

Flexing adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang sering pamer kekayaan. Dan akan menjadi masalah besar jika ini dilakukan oleh pejabat publik, sudah banyak contoh untuk itu. Yang baru ini adalah Deddy Sitorus – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, yang mulutnya tidak pernah henti ‘mencaci maki ‘ Jokowi juga keluarga yang lain.

Jokowi kini menjadi ‘manusia bebas’ setelah dipecat PDIP dan dia akan penuh strategi untuk mereka yang membenarkan lisan untuk menghakiminya, Allah benar tidak tidur. Siapapun yang melakukan itu satau-persatu akan membuahkan hasil. Melalui Lembaga Studi dan Advokasi Anti-Korupsi (LSAK) ke KPK dan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri. Kartu Deddy pun dibuka satu persatu, dugaan adanya korupsi /menerima gratifikasi dari dua pengusaha asal Ternate berinisial GSF dan TJF selaku pemilik perusahaan SCA

Mereka menyampaikan jika Deddy telah mereka ‘tandai’ sejak Pileg 2024 lalu , masih kata mereka, Deddy menggunakan helikopter jenis EC130T2 milik PT. SCA yang disewa melalui PT. MBA. Nah disini mereka menangkap adanya ‘kongkalingkong’ diantara ke-2 nya. Dedy menggunakan helikopter jenis EC130T2 milik PTSCA sebanyak 8 kali pada periode 28 November 2023 – 10 Februari 2024 ( 48 jam) dengan harga sewa USD.4rb/jam atau sekitar Rp. 3.07 miliar

“Biaya sewa per jam itu sekitar USD.4.000. Jika ditotal dengan durasi penerbangan, maka nilai pembayaran mencapai USD.192.000 atau Rp.3.072.000.000,” itu alasan mereka.

Salahnya dimana?

Semoga KPK mampu mengungkapnya…

Semoga POLRI tetap obyektif kalau menyakitkan saat disebutnya PARTAI COKLAT

Semoga ini jangan disebut tulah karena kerap menghina Jokowi.

‘icikiwiw…

(Red-01/foto.ist)