
Kabar Sumatera (85),
” PESAN DAMAI PENJAGA MAKAM DATUK KUBA BATU BARA “
Koranjokowi.com, Daerah :
Jika di Jakarta ada yang bernama Syahrul Akmal (66 Thn) penjaga makam Proklamator Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (Bung Hatta) tepatnya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, yang masyarakat biasa namun dipercaya keluarga besar Bung Hatta mengurus makam sejak tahun 1980 atau telah berusia 42 tahun lamanya. Kepada media Syahrul mengaku bahwa ini semua karena keinginan Bung Hatta yang memintanya untuk menjaga makamnya.
Bung Hatta dilahirkan di Bukit tinggi Sumatera Barat tgl 12 Agustus 1902, wafat tgl. 14 Maret 1980 dalam usian 78 thn. Perjalanan karier politiknya dimulai sejak ia aktif dalam organisasi Sumaranen Bond wilayah Padang. Tak hanya sebagai sosok politisi, ia juga dikenal sebagai sosok negarawan dan pelopor koperasi.
Ada juga Abah Oneng Rohiman (64 thn) penjaga makam ibu Inggit Ganarsih (Istri ke-2 Bung Karno) yang lokasi makamnya itu berada di TPU Caringin,Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat . Abah bertugas disana sejak tahun 1984 atau hampir berjalan 38 tahun lamanya. Yang hanya mendapat honor Rp.1,5 juta/bulan dari instansi, jauh dari kebutuhan yang ada. Untuk keluarga dan kebersihan area makam.
Ibu Inggit kelahiran tgl. 17 Februari 1888 , wafat 13 April 1984 lalu, beliau dinikahi Bung Karno tgl. 24 Maret 1923 di rumah orang tua Inggit di Jalan Javaveem, Bandung. Pernikahan mereka dikukuhkan dengan Soerat Keterangan Kawin No. 1138 tertanggal 24 Maret 1923.
Juga ada Asep (57 thn) penjaga makam pahlawan nasional Tjut Nyak Dien (Cut Nyak Dien) kelahiran thn.1848 asal Aceh yang dimakamkan di Desa Sukajaya, Kec. Sumedang Selatan, Kab. Sumedang, Jawa Barat setelah diasingkan Belanda thn.1901 dan wafat thn.1908 (60 thn). Asep sangat ikhlas mengurus makam Cut kalau pun dia bukan keturunan Aceh, dia menghidupi keluarganya hanya dari pemberian uang penziarah karena memang tidak ada honor dari instansi terkait, maka jika sepi dia harus ‘wara wiri’ bekerja apapun. Asep diwariskan almarhum ayahnya menjadi penjaga makam sejak 6 tahun lalu.
Para pembaca Koranjokowi.com dimana saja berada, karena kesetiaan , keikhlasan dan ketelatenan para penjaga makam diatas , maka tidak perlu heran jika makam makam itu tampak bersih, pagar dan catnya tampak terang, demikian juga atas lingkungan sekitar, sampah dan semak belukar pun terjaga baik. Maka tiada heran jika penziarah / pengunjung pun betah berlama – lama disana, jika sudah demikian kelelahan para penjaga makam pun terbayarkan , ada rasa puas & nyaman dalam pekerjaannya.
BAGAIMANA DI KAB. BATU BARA ?
Nah di Kabupaten Batu bara pun kita punya sosok sosok seperti diatas , mereka adalah Painan Sihombing dan Muhammad Yakop, keduanya adalah penjaga makam Datuk Kuba Batu bara di Dusun I Kuala Gunung, Kel. Kuala GUnung, Kec Datuk Liam Puluh, Kab. Batu bara, Prov. Sumut. Dalam website Cagar Budaya Provinsi Sumatera Utara | DISBUDPAR SUMUT (sumutprov.go.id) terlihat makam ini belum mempunyai no.registrasi dan SK Penetapan, entah mengapa?, semoga Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, M.AP dapat segera ‘membereskannya. Aamiin YRA.
PAINAN SIHOMBING
– Tmpt Tgl Lahir : Simpang Dolok,31 Desember 1952
– Alamat : Dusun V Desa Simpang Dolok Kec.Lima Puluh Kab.Batu Bara
– Nama Istri : Rohani
Telah memilik anak 2 orang
Nama Anak : Andi Sihombing dan Mhd Taufik Sihombing
MUHAMMAD YAKOP
– Tmpt Tgl Lahir : Lima Puluh 20 Juli 1962
– Alamat : Dusun I Desa Kwala Gunung Kec.lima puluh Kab.Batu Bara
– Nama Istri : Aida Mustafa
Telah memiliki lima orang anak
– Nama Anak : Rani Anggraini.Siti Hodijah.Nur Asia.Mhd Syamsuri dan Siti Nurmala
Berikut adalah beberapa catatan yang Koranjokowi.com himpun
♥Luas keseluruhan area makam datuk kuba batu bara kurang Lebih 2 Hektar
♥Makam Datuk Kuba Batu bara terdiri atas 4 makam yang seiring berjalan menurut para orang tua konon makam terbut adalah makam kedatukan sebagai pendiri dan pembuka pertama kali terjadinya kabupaten asahan/Kab Batu bara.
♥Mulai Menjaga dan merawat makam datuk kuba batu bara kurang lebih 21 Thn
♥ Bantuan yang diterima selama ini yang dianggap upah sebesar Rp.800.000/bulan dan berlaku semenjak Bupati thn.2013 – 2018 , H. OK Arya Zulkarnaen S.H., M.M , namun sejak Januari 2022 sudah tidak lagi menerima upah tersebut, kecuali dari Dinas Pendidikan/Dispora Pemkab Batu Bara
♥ Harapan kedepan tentang makam tersebut,Agar lokasi makam tersebut benar – benar mendapat perhatian pemerintah secara rutin, menjadikan lokasi tsb tempat adat sebagai rasa syukur kepada leluhur dan sang pencipta bagi para bangsawan/Pejabat didaerah setelah terpilih baik itu Bupati.DPRD maupun Pejabat-pejabat lainnya sebagai pemegang amanah.
♥ Menjadikan lokasi tersebut sebagai nilai-nilai luhur sejarah yang wajib terus dilestarikan oleh semua pihak dan warisan generasi selanjutnya. Bahkan menjadikan sebagai wisata reliji kelas dunia sekaligus ikon dan situs/cagar budaya Kab, Batu bara sehingga dapat membantu warga sekitar sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi mereka yang disekitaran lokasi makam tersebut.
♥Yang nenjadi pengalaman menarik selama menjaga makam tersebut : lokasi tersebut dapat memberikan inspirasi.ketenangan jiwa dan juga sangat senang hingga sampai saat ini lokasi makam telah tercantum sebagai salah satu program pengetahuan sejarah disetiap sekolah yang ada di kab. Batu bara ditingkat SD dan SMP yang berlangsung hingga saat ini dan banyak juga para pengunjung yang datang dari luar negeri seperti malaysia dan Singapura serta pesta adat penghormatan kpd leluhur yang sebelumnya pernah dilakukan oleh bupati Sebelumnya bpk Ok yang saat ini tidak pernah lagi dilakukan acara”tsb
♥ Himbauan bagi para pengunjung terhadap lokasi makam tersebut,Harapannya agar setiap pengunjung yang datang agar dapat mau membantu melestarikan, mendukung dan mendorong pemerintah setempat agar tidak lupa untuk terus bersama merawat makam dan fasilitas yang dengan baik
Juga berjuang meningkatkan lapangan kerja warga sekitar melalui dukungan pemerintah daerah dan perusahaan yang ada disekitar pemkab Batu bara dalam ikut serta melestarikannya.
Demikianlah disampaikan oleh Penjaga sekaligus perawat makam Datuk Kuba Batu bara yang hingga sampai saat ini tetap setia menjaga dan merawat walaupun banyak keterbatasan yang mereka hadapi. Akankah ini kita biarkan berlarut – larut?
”Dan milik Allah Timur dan Barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”, demikian tanggapan singkat Pim.Umum/Redaksi Koranjokowi.com saat diminta tanggapan atas hal ini mengutip amanah Al-Baqarah 2: Ayat 115, dan menutupnya dengan kalimat “Bagi mereka yang melihat kehidupan secara utuh, maka dunia nampak indah berjalan harmoni. saling mengisi dan saling melengkapi.saling mengasihi dan saling menyayangi agar senantiasa tercipta damai dihati dan damai dibumi, Insya allah. Bud” …. yang saya tidak paham apa kaitannya atas hal semua diatas.
(BudiDG/Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Cagar Budaya Provinsi Sumatera Utara | DISBUDPAR SUMUT (sumutprov.go.id)
Kabar Sumatera – (74), ” MAKAM DATUK KUBA BATU BARA SUMUT APA KABARNYA ? ” – KORAN JOKOWI
Kabar Sumatera (83), “OKNUM JPU KAB.LABUHAN BATU MINTA 30 JUTA !?” – KORAN JOKOWI
Kabar Deli serdang (25), “WATIMPRES KE DELI SERDANG TIDAK BICARA TENTANG BPRPI ? ” – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback