
“Gue Tionghoa Indonesia, emang kenapa?”
Koranjokowi.com, OPIni:
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Masalah pribumi dan non pribumi memang sudah menjadi isu yang berpotensi SARA jika tidak ditangani dengan tepat dan benar. Dikotomi pribumi dan non pribumi Ini sudah terjadi sejak zaman orde baru, khususnya sejak Soeharto menjadi presiden RI ke-2 menggantikan Soekarno. Dan ini memang dipelihara.
Masih ingat saat Pilpres 2014 dan PIlpres 2019 lalu ada Capres dan timsesnya yang selalu menyalahkan ‘Aseng /China, Padahal selama 10 tahun belakangan ini negara investor terbesar adalah Singapore bukan Aseng atau China, Kalau pun Aseng itu Singapore, mengapa banyak orang Indonesia yang vacation , medical atau bisnis di Singapore?
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Di era Orde baru tiada satu pun orang pemerintahan atau di jajaran menteri yang berasal dari etnis Tionghoa, kecuali mereka yang sudah menjadi mualaf, mis: Mohammad Bob Hasan alias The Kian Seng yang menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian di era Soeharto.
Namun di era Presiden Sukarno beda, ada nama Oei Tjoe Tat, Wakil Presiden Partai Tionghoa, Menteri Negara, dan anggota Kabinet Dwikora yang dijuluki sebagai “Kabinet 100 Menteri”, ada juga nama Abdul Karim Oey atau Oey Tjeng Hien – Ketua Cabang Muhammadiyah Bengkulu yang juga sahabat dekat Hasan Din – ayah dari istri Presiden Sukarno. Kemudian ada nama Siauw Giok Tjhan – Ketua Baperki (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia), merupakan organisasi yang mengedepankan prinsip ‘Bhinneka Tunggal Ika’. salah satu partai peserta Pemilu 1955 yang anggota mayoritasnya beretnis Tionghoa.
Lalu ada juga Lie Yun Fong atau Ali Sudjianto – Jurnalis pakar antipropaganda Belanda, John Lie alias Daniel Dharma – Kelasi III/TNI AL pakar penyelundup senjata dari LN, Oei Hok San – tentara pelajar di Kediri, Jawa Timur, Oei Tjong Hauw – anggota BPUPKI tahun 1945, Letkol Ong Tjong Bing – Ahli medis perawat korban perang dan pendiri rumah sakit (RS) militer di Jayapura dan RS sipil di Pekanbaru, dan ratusan bahkan ribuan tokoh Tionghoa lain yang tidak tercatat dalam tinta mas sejarah Indonesia.
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Kedekatan beliau dengan Baperki pun dibuat narasi ‘menyeramkan, sehingga dibeberapa daerah terjadilah konflik fisik karena narasi yang beredar menyebut Baperki adalah salurannya PKI , memang memerlukan enerji dan waktu bagaimana beliau ‘mendinginkan konflik itu sebagaimana yang terjadi di kota Medan , Bandung , Surabaya dsb.
Akhir Januari 1946, setelah serangkaian pembantaian mengerikan, 12 ribu Tionghoa Medan turun ke jalan untuk memprotes pembantaian. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Republik Mengkhianati Kami”
Wajar jika kemudian berhembus bahwa akan ada calon pengganti Presiden Sukarno tidak lama lagi dari militer settingan telah dilakukan untuk menuju itu. ‘Paham ya?
Ada ceritera lain tentang kedekatan beliau dengan warga Tionghoa yang jarang diekspose . Beberapa hari Pasca 17 Agustus 1945, first step yang dilakukan Sukarno adalah membentuk Badan Intelijen. Puluhan pengusaha Tionghoa dikumpulkan. Di depan mereka, beliau berkata, “Kita baru saja mendirikan negara baru. Salah satu yang dibutuhkan negara adalah sebuah badan intelijen. Tapi kita tidak punya uang”.
Para pengusaha Tionghoa setuju bantu. Sumbang duit. Maka “Badan Istimewa” dibentuk. Seorang jebolan Sekolah Intelijen Jepang Nakano di Tangerang bernama Kolonel Zulkifli Lubis bersama 40 veteran PETA (penyelidik khusus militer) memimpin lembaga rahasia itu. Bulan Mei 1946, “Badan Istimewa” ganti nama jadi “Badan Rahasia Negara Indonesia” disingkat “Brani”.
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Salah satu tugas mereka adalah ‘menyadarkan’ warga Tionghoa yang selama ini dekat dengan Belanda agar meleburkan diri ke barisan Pro Republik Indonesia juga mereka yang masih Pro Tiongkok . Pertarungan ganas pecah di internal Tionghoa Pro Republik Indonesia. Siauw Giok Tjan Cs berada dibelakang Presiden Sukarno melawan dominasi warga Tionghoa pro Belanda dan Tiongkok
Dipentas politik Dunia, Ptesiden Sukarno tampil terdepan menyerang PBB yang dianggap ‘planga-plongo apalagi setelah menjadikan Malaysia sebagai anggota dewan keamanan PBB. Dan pada 20 Januari 1965, beliau nekat menarik Indonesia keluar dari PBB, beliau memimpin negara lainnya untuk berani melawan PBB dan sekutunya yang disebut negara-negara adikuasa yang tamak, dengan mendirikan tandingan PBB yaitu CANEFO The Conference of the New Emerging Forces
Bahkan saat pendeklarasian Canefo di Jakarta tgl.7 Januari 1965 acara ini diiukti oleh 51 negara al; Afganistan, Burma, Kamboja, Sri Lanka, Korea Utara, Indonesia, Irak, Jepang, Laos, Lebanon, Mongolia, Pakistan, Palestina, Tiongkok, Filipina, Arab Saudi, Suriah, Thailand, dan Vietnam Utara, Aljazair, Guinea, Maroko, Nigeria, Mali, Senegal, Somalia, Tunisia, dan Republik Arab Bersatu, Albania, Belgia, Bulgaria, Cekoslowakia, Finlandia, Prancis, Jerman Timur, Hungaria, Italia, Belanda, Polandia, Rumania, Uni Soviet dan Yugoslavia, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Dominika, Meksiko, Uruguay, dan Venezuela.
Yang kemudian diikuti oleh Tiongkok, Vietnam Utara, dan Korea Utara. Republik Persatuan Arab dan Yugoslavia, pilar-pilar utama GNB, memilih untuk mengamati terlebih dahulu. Dan diputuskanlah untuk membangun sebuah gedung yang akan menjadi markas Conefo di Jakarta, yang dananya disediakan secara patungan (Kini menjadi Gd.DPRRI)
Presiden Sukarno mampu ‘menghipnonis’ dunia dan menggiring narasi bahwa Conefo sepakat memerangi PBB yang merupakan anak emas dari Amerika Serikat, rivalitas ideologi negara berkembang dan berdaulat. Maka Conefo akan mengangkat harkat martabat politik negara-negara berkembang yang saat itu terkesan selalu dipandang remeh oleh negara-negara maju dalam forum PBB, Dan si Putra Fajar asal Blitar ini mampu melakukannya. Dan ini berdampak kepada Tiongkok yang mulai bersahabat dengan Indonesia karena satu frame melawan PBB.
Dan kepemimpinan Presiden Sukarno di pentas politik dunia pun sangat dibenci Amerika, maka semakin berusaha mati – matian untuk menjatuhkan bahkan membunuh ‘Si Singa Podium ini. Apalagi setelah Uni Sovyet (Rusia), China / Tiongkok dan 50-an negara lain ada dibelakangnya. ‘Paham ?
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Pasca Reformasi khususnya menjelang Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu, Tionghoa pro-NKRI atau Tionghoa reformis memang terlibat menciptakan skenario Jokowi-Ahok. Disaat Ahok ‘kpeleset lidah karena Buni Yani dan Cybernya Prabowo sontak membangunkan Tionghoa – Tionghoa frustasi karena selama ini bisnisnya terganggu Jokowi-Ahok juga kekhawatiran mereka akan muncul Capres Jokowi & Wapres Ahok di tahun 2014 lalu.
Dan narasi ‘Aseng’ pun menjadi viral lagi, ‘ Paham ya?
Kita kembali ke warga Tionghoa era Presiden Sukarno,
Saat memberikan sambutan pada acara Kongres Nasional ke-VIII Baperki di Gelora Bung Karno pada 14 Maret 1963. Beliau berpidato dengan ber-api api, ” Lebih dahulu saya menyatakan terima kasih serta rasa haru saya berhubung dengan dibuatnya dan dinyanyikannya lagu ‘Hiduplah Bung Karno…. saudara – saudara Baperki, saya sering kurang sreg karena kalau bepergian harus dikawal voorijder ke manapun pergi. Suara sirene voorijder itu sangat mengganggu. Namun, pada akhirnya saya mengerti bahwa voorijder itu demi kepentingan negara. Tapi, saya tetap tak enak hati kepada rakyat yang juga tengah menggunakan jalan yang sama.Tapi menurut keterangan pegawai Istana harus begitu. Jadi ya saya ikut saja,” kata Bung Karno.
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Setelahnya, Bung Karno bicara soal peran vital Baperki dalam mempertahankan integritas bangsa di awal kemerdekaan. Bung Karno juga mengingatkan, agar orang Tionghoa tidak lagi minder untuk menunjukkan rasa cintanya kepada Indonesia. Sebab, mereka pun diperlakukan sama dengan warga negara lainnya. Dia menegaskan, darah murni Indonesia atau blasteran tidak penting. Lebih dari itu, semua yang tinggal dan hidup di Indonesia harus berjuang dan mendapat hak yang sama.
“Saya sendiri tidak tahu saya asli atau tidak asli itu. Saya sendiri tidak mengadakan perbedaan antara asli dengan tidak asli. Tidak,” tegasnya. Suasana di Gelora Bung Karno menjadi semakin riuh. Terlihat guratan-guratan wajah penuh semangat dari orang-orang keturunan Tionghoa yang kemudian berdiri, memberikan applaus lama disana.

PROKLAMASI 1945 – 2023
Atas hal diatas saya hanya ingin menyampaikan sebagaimana Pidato Presiden Su karno tgl.17 Agustus 1966 yang juga merupakan pidato kepresidenan terakhir Bung Karno dengan judul “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah – Jas Merah”. Dalam pidato itu Presiden menyebutkan antara lain bahwa kita menghadapi tahun yang gawat, perang saudara, dan seterusnya.
Seakan ini tepat jika kita ‘kilas balik dengan situasi politik nasional menjelang Pilpres 2024 mendatang dihubungkan dengan Jas Merah itu, diakhir tulisan ini saya juga ingin mengingatkan ada seorang Tionghoa lain yang hidup dijamannya saat itu, namanya Ferry Sie King Lien , Ia gugur pada usia belia demi membela Indonesia yang baru diproklamasikan kemerdekaannya.
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Sie King Lien lahir pada tahun 1933 dari keluarga pemilik pabrik gelas tersohor di Kartodipuran, Surakarta, Jawa Tengah. Ia merupakan salah satu dari sejumlah Tentara Pelajar keturunan Tionghoa yang ikut mengangkat senjata pada pertempuran di Solo tahun 1949.
Pemuda berusia 16 tahun ini tewas diterjang retetan peluru Belanda saat menjalani misi perjuangannya. Dan Kisah perjuangannya ditulis dalam buku ” Tionghoa Dalam Sejarah Kemiliteran: Sejak Nusantara Sampai Indonesia” yang ditulis Iwan Sentosa dan diterbitkan Yayasan Nabil dan Kompas Gramedia terbitan 2014.
Meski hidup serba berkecukupan, namun Sie King Lien ikut membela Ibu Pertiwi yang dicintainya dari penjajahan. Sie King Lien ditugasi bersama keempat rekannya, yakni Soehandi, Tjiptardjie, Salamoen dan Semedi. Mereka memiliki misi khusus, yakni ‘mencoret-coret tembok’ dan menyebarkan selebaran yang berisi perlawanan terhadap Belanda. Perang psikologis ini sangat penting bagi perjuangan Indonesia, yakni membakar semangat perlawanan warga dan menangkis propaganda yang dilancarkan Belanda. Tak hanya itu, tindakan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa pemerintah RI masih eksis di Kota Solo.
Salah satu coretan Sie King Lien yang paling terkenal saat itu adalah eens kompt de dag dat Republik Indonesia zal herrijzen yang berarti ‘pada suatu hari Republik Indonesia akan muncul kembali’.
Selain itu, Sie King Lien juga bertugas menembaki markas-markas pasukan Belanda secara gerilya, untuk menunjukkan eksistensi militer RI.
Setiap malam ia dan kawan-kawan dari gerilyawan malam Sektor A Rayon V, Subwehrkreis 106 Arjuna keluar melancarkan aksi bahaya itu. Nahas, ia dan keempat temannya disergap Belanda. Meski membawa sebuah senapan mesin, namun mereka kalah jumlah.
Kontak tembak terjadi, sejumlah peluru mengenai tubuh Sie King Lien dan Soehandi. Keduanya tewas di tempat dan ketiga rekannya berhasil lolos. Karena perjuangannya, pemerintah Indonesia memutuskan memindahkan makamnya dari pemakaman umum ke Taman Makam Pahlawan Taman Bahagia, Solo, Jawa Tengah sebagai tanda jasa bagi pejuang Tionghoa yang gugur pada usia muda ini.
Teman teman relawan Jokowi Ahok dan Ganjar dimana saja berada,
Pengorbanan dan kecintaan saudara sauadara kita warga Tionghoa diatas adalah bagian terkecil perjalanan bangsa dan negara besar bernama Indonesia sejak thn.1945-2023 ini , dan pastinya akan menjadi kenangan indah untuk generasi mendatang. Sekaligus bukti nyata bahwa warga Tionghoa pun setia kepada Indonesia, Pancasila & NKRI Harga mati.
Kalau pun saya dilahirkan dari marga Tionghoa saya pasti berani berkata,
“Gue Tionghoa Indonesia, emang kenapa?”
Doa terbaik untuk para pahlawan dan pejuang
semoga Surgalah tempatnya, aamiin yra.
(Red-01/Foto.Ist)
Lainnya,
” 18 TAHUN TSUNAMI ACEH & SADISNYA KORUPSI ATASNAMA TSUNAMI ? “
Melawan Lupa (143), ” LASKAR TIONGHOA, ULAMA & SANTRI BANTAI BELANDA DI LASEM JATENG !? “
Melawan Lupa (143), ” LASKAR TIONGHOA, ULAMA & SANTRI BANTAI BELANDA DI LASEM JATENG !? “ Koranjokowi.com, OPini : Teman teman Relawan Jokowi Ahok dimana saja berada, Selamat malam semua, cuaca dalam beberapa pekan ini […]

” Persaudaraan Wanita Tionghoa & Koranjokowi.com Satu Tarikan Nafas Bhinneka Tunggal Ika “
” Persaudaraan Wanita Tionghoa & Koranjokowi.com Satu Tarikan Nafas Bhinneka Tunggal Ika “ Koranjokowi.com, LifeSTyle, Jakarta: Persaudaraan Wanita Tionghoa (Perwanti) dibawah pimpinan Ketua Umum – Ibu Surijaty Aminan saat ini beranggota lebih dari 2000 orang […]

BHAKTI SOSIAL ALA KOMUNITAS INDONESIA TIONGHOA KOTA MEDAN
BHAKTI SOSIAL ALA KOMUNITAS INDONESIA TIONGHOA KOTA MEDAN KoranJokowi.com, Medan, Sumut : Komunitas Indonesia Tionghoa (KITA) menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat kota Medan, Kamis (14/10). Bantuan diserahkan langsung oleh pendiri KITA – Edy Sugandhy, Bun […]

TOKOH MUDA TIONGHOA, JURNALIS REVOLUSIONER, ASAL SUKABUMI, KESAYANGAN SUKARNO.
TOKOH MUDA TIONGHOA, JURNALIS REVOLUSIONER , ASAL SUKABUMI, KESAYANGAN SUKARNO. KoranJokowi.com, Sukabumi, Jawa Barat : Fitnah Itu keji wahai anak alay, maka jangan kau bermain disitu, terbakar kamu nanti. Ahahahah.. Kami tertawa saat disebuah coffe-shop […]

Pilpres 2024 (153), “CAWE-CAWE, CAKWE & JENDERAL YUE FEI “
Pilpres 2024 (153), “CAWE-CAWE, CAKWE & JENDERAL YUE FEI “ Koranjokowi.com, EDItorial : Semalam (31/5) saya mengikuti diskusi ringan melalui zoom mengenai hasil survey Kompas dan Cawe – cawenya Jokowi. Yang mengherankan lagi diantara peserta […]
Melawan Lupa (154), ” KARENA JASA AJUDAN NITRI POLWAN BALI, BUNG KARNO PUN MAKAN DUKU DITEMPAT PENGASINGANNYA. PRIHATIN ! “
Melawan Lupa (154), ” KARENA JASA AJUDAN NITRI POLWAN BALI, BUNG KARNO PUN MAKAN DUKU DITEMPAT PENGASINGANNYA. PRIHATIN ! “ Koranjokowi.com, Melawan Lupa : Luh Putu Sugianitri merupakan salah satu mantan ajudan Presiden Soekarno asal […]

#Melawan Lupa (153), “YOS SUDARSO, KATOLIK & SETIA BUNG KARNO”
#Melawan Lupa (153), “YOS SUDARSO, KATOLIK & SETIA BUNG KARNO” Koranjokowi.com, Editorial : Yos Sudarso , Lahir pada 24 November 1925 di Salatiga, sesuai agamanya Katolik bernama asli Yosaphat Soedarso yang dikenal sebagai sosok yang […]

Kaisar Qin & 8000 Patung Terracotta Army, Tiongkok.
Kaisar Qin & 8000 Patung Terracotta Army, Tiongkok. Koranjokowi.com, Oeniq : Patung-patung Terracotta Army yang terletak di Lintong District, Shaanxi, Tiongkok ini berjumlah 8.000 patung tentara. Terracotta Army ini adalah pasukan prajurit bawah tanah Kaisar […]

:: TAHUN KELINCI AIR 2023, KITA UNTUNG ATAU BUNTUNG ? ::
:: TAHUN KELINCI AIR 2023, KITA UNTUNG ATAU BUNTUNG ? :: Koranjokowi.com, LifeStyle : SELAMAT JALAN TAHUN 2022 TERIMA-KASIH ENGKAU TELAH BERSAMA KAMI 360 HARI , 8.640 JAM, 518.400 DETIK LAMANYA. MAAFKAN JIKA MASIH ADA […]

Melawan Lupa (141), “SELAMAT HARI NATAL, SAYANG “
Melawan Lupa (141), “SELAMAT HARI NATAL, SAYANG “ Koranjokowi.com, KisahCinta: Yurike Sanger adalah istri ke-7 Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963. Kala itu Yurike masih […]

RAJA BAHRAIN MENGHIBAHKAN TANAH 9000 METER UNTUK GEREJA , TAKBIR !
RAJA BAHRAIN MENGHIBAHKAN TANAH 9000 METER UNTUK GEREJA , TAKBIR ! Koranjokowi.com, OPini : Sedang Viral, Gereja Katolik terbesar di Semenanjung Arab yang bisa menampung 2.300 orang resmi dibuka di Bahrain. Lokasinya terletak 20 kilometer […]

Silvia Tan, “KINERJA BAIK DIRJEN DUKCAPIL KEMENDAGRI YANG LOLOS DARI PENGAMATAN “
Silvia Tan, “KINERJA BAIK DIRJEN DUKCAPIL KEMENDAGRI YANG LOLOS DARI PENGAMATAN “ Koranjokowi.com, Jakarta : Saat pelantikan Presiden Jokowi sebagai Presiden RI Thn.2019 – 2024 lalu, beliau mengatakan jika infrastruktur sudah mulai baik dibanding waktu […]

Deklarasi DPN Seknas Puan Maharani Indonesia, “PEREMPUAN INDONESIA MENDUKUNG PEREMPUAN MEMIMPIN !”
Deklarasi DPN Seknas Puan Maharani Indonesia, “PEREMPUAN INDONESIA MENDUKUNG PEREMPUAN MEMIMPIN !” Ketum DPN Seknas Puan Maharani – Elvy Diana, SE,MM Koranjokowi.com, Editorial : Selamat pagi menjelang siang, persiapkan kopi panas dan cemilan – cepuluhmu […]

Melawan Lupa (100), ” LIM BAK MENG, SPIONASE DAYAK KALBAR YANG TERLUPAKAN ? “
Melawan Lupa (100), ” LIM BAK MENG, SPIONASE DAYAK KALBAR YANG TERLUPAKAN ? “ Koranjokowi.com, Bandung : Sangat sedikit orang yang tahu akan sosok bernama Lim Bak Meng ini, kelahiran Kubu, Kalimantan barat tgl. 22 […]

Ngopitainmen (17), ” ALOHA, DI MY COFFEE ADA KOPI GULA AREN , NENEK MOYANG & PANTAI HAWAII !? “
Ngopitainmen (17), ” ALOHA, DI MY COFFEE ADA KOPI GULA AREN , NENEK MOYANG & PANTAI HAWAII !? “ Koranjokowi.com, Jakarta : Pagi ini (30/7) baru saja terlelap tidur sekitar pkl.06.35 saya dibangunkan bunyi seluler […]
” ACEH BANGKIT THN.2023: MAHAYASA SMART CITY, POTENSI PAJAK & KOPI GAYO “
Selamat Tahun Baru Imlek 2023 kepada para Relawan Jokowi Ahok, “GONG XI FA CHAI”
Melawan Lupa (148), ” TRAGEDI MANGKOK MERAH BUKAN SEKEDAR MANGKOK BIASA “

Surat Terbuka Untuk Hj. Megawati, “MOHON JADIKAN HABIB LUTHFI ATAU NAZARUDIN UMAR SEBAGAI WAPRESNYA GANJAR “
Surat Terbuka Untuk Hj. Megawati, “MOHON JADIKAN HABIB LUTHFI ATAU NAZARUDIN UMAR SEBAGAI WAPRESNYA GANJAR “ KoranJokowi.com, OPIni : Ibu Hajah Megawati Sukarno Putri Yth, Teman teman Relawan Jokowi Ahok dan Relawan Ganjar dimana […]
Be the first to comment